Kerkhof Peucut

Kuburan Peucut
Revisi sejak 7 Juni 2019 08.23 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (namun (di tengah kalimat) → tetapi)

Kerkhof Peucut adalah kuburan prajurit Belanda yang tewas dalam Perang Aceh dan terbesar di luar Belanda. Kompleks kuburan ini banyak tersebar di wilayah Indonesia, tetapi di Aceh merupakan salah satu komplek kuburan yang paling luas dengan jumlah korban hampir mencapai 2000 tentara. Kerkhof Peucut ini terletak di pusat kota Banda Aceh, dan sekarang menjadi objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara (terutama wisatawan asal Belanda).

Gerbang Kerkoff Peucut

Sejarah Yayasan Dana Peucut

Pada tahun 1970, kolonel KNIL yang tidak bekerja, Johann Brendgen (1903-1985) melakukan perjalanan untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan Indonesia ke Aceh tercinta, di mana ia telah bertugas di Korps Marechaussee selama bertahun-tahun. Yang mengecewakannya, pemakaman Belanda di Banda Aceh - Peutjut - berada dalam kondisi yang sangat buruk. Banyak kuburan dihancurkan dan daerah itu terutama digunakan sebagai padang rumput untuk kambing dan ayam. Dalam kerja sama erat dengan pihak berwenang Aceh dan donor Belanda, Kolonel Brendgen berhasil membuat Peutjut bangkit dan beroperasi, dan pada tahun 1976 Yayasan Dana Peutjut lahir.

Kisah Perang Aceh

Sebagaimana diketahui bahwa Kerajaan Aceh dan rakyatnya sangat gigih melawan Belanda yang memerangi Aceh. Rakyat Aceh mempertahankan Negerinya dengan harta dan nyawa. Perlawanan yang cukup lama mengakibatkan banyak korban di kedua belah pihak.

 
Pekuburan Peucut sekarang

Bukti sejarah ini dapat ditemukan di pekuburan Belanda Kerkhoff ini. Disini dikuburkan kurang lebih 2000 orang serdadu Belanda, dan termasuk di antaranya serdadu Jawa, Batak, Ambon, Madura dan beberapa serdadu suku lainnya yang tergabung dalam Angkatan Bersenjata Hindia Belanda. yang kuburannya masih dirawat dengan baik. Hingga saat ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat haru dan menghormati warga Banda Aceh yang merawat dengan rapi kuburan tersebut. Mereka tidak habis pikir bahwa bangsa yang dijajah mau merawat makam para penjajahnya. Kuburan Kerkhoff Banda Aceh adalah kuburan militer Belanda yang terletak di luar negeri Balanda yang terluas di dunia. Dalam sejarah Belanda, Perang Aceh merupakan perang paling pahit yang melebihi pahitnya pengalaman mereka pada saat Perang Napoleon. Sebaliknya tidak terhitung banyaknya rakyat Aceh yang tewas dalam mempertahankan setiap jengkal tanah airnya yang tidak diketahui di mana kuburnya.





Tokoh militer Belanda yang dimakamkan di Kerkoff Peucut

Di area ini, juga terdapat makam putra Sultan Iskandar Muda, yaitu Meurah Popok yang berzina dan dijatuhi hukuman rajam.

Pranala luar