Bebat dada
Chest binding atau breast binding, ("mengikat dada", umum cukup disebut binding) adalah tindakan seseorang mengetatkan jaringan dadanya. Binding dilakukan menggunakan berbagai bahan mulai dari binder khusus yang dibuat untuk binding, perban elastits, hingga solasi ban atau plastik pembungkus.[1] Binding dapat dilakukan karena berbagai alasan mulai dari kesehatan maupun sebagai bentuk gaya busana.[1][2][3]
Latar belakang
Sebelum perkembangan bra, korset pada umumnya dapat digunakan untuk mengikat dada. Pada awal abad ke-20, muncul beberapa bentuk bra yang ditawarkan sebagai busana penopang payudara tanpa atau dengan lebih sedikit ikatan atau penekanan pada dada.[4][5][6] Pada tahun 1949, dibuat pakaian khusus yang dapat mengikat dada sebagai perawatan akibat penyakit atau cedera.[7]
Binding umum dilakukan oleh pria transgender ataupun orang dengan gender nonbiner untuk mengekspresikan gender maskulin dengan membuat dada terlihat rata.[8]
Referensi
- ^ a b Peitzmeier, Sarah; Gardner, Ivy; Weinand, Jamie; Corbet, Alexandra; Acevedo, Kimberlynn (2017). "Health impact of chest binding among transgender adults: a community-engaged, cross-sectional study". Culture, Health & Sexuality. 19 (1): 64–75. doi:10.1080/13691058.2016.1191675.
- ^ CN 202605124U, 牟光远 & 于美芝, "Postoperative chest binding strap", diterbitkan tanggal 2012-12-19
- ^ Sampey, Morri. "Here's why you shouldn't bind with ACE bandages". The Vermilion. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ US 1100156A, Southworth, Marie G., "Corset", diterbitkan tanggal 1914-06-16
- ^ US 1019537A, Schwenkler, Auguste, "Breast-supporter", diterbitkan tanggal 1912-03-05
- ^ US 1648464A, William, Rosenthal, "Brassiere", diterbitkan tanggal 1927-11-08
- ^ US 2662522A, Muller, Caroline A., "Chest binder", dikeluarkan tanggal 1949-04-23
- ^ Sohn, Amy (2019-05-31). "Chest Binding Helps Smooth the Way for Transgender Teens, but There May Be Risks". The New York Times. Diakses tanggal 2019-07-13.