Akademi Teknologi Pulp dan Kertas

universitas di Indonesia
Revisi sejak 10 September 2019 09.36 oleh Me iwan (bicara | kontrib) (Latar Belakang: Perubahan kosmetika)

Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) adalah sebuah perguruan tinggi swasta setara Diploma Tiga Industri yang diselenggarakan oleh Yayasan Selulosa Indonesia (YASI) bekerja sama dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI). Kegiatan operasional akademik diselenggarakan di Balai Besar Pulp dan Kertas melalui pola kerjasama jasa teknik. Kegiatan perkuliahan diadakan pada setiap hari kerja, dari Senin hingga Kamis pukul 12.30-16.00 WIB, dan Jumat pukul 13.00-16.30 WIB. Kegiatan praktikum di laboratorium dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 08.00 s/d 12.00 WIB.

Akademi Teknologi Pulp dan Kertas
 
Informasi
Didirikan1 September 1991 sebagai Sekolah Teknologi Pulp dan Kertas
Jumlah mahasiswa148 (Agustus 2012)
Diploma727

Latar Belakang

Industri pulp dan kertas di Indonesia dewasa ini sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat sejalan dengan meningkatnya konsumsi pemakaian pulp dan kertas. Perkembangan industri ini akan terus meningkat dan ditunjang pula oleh keberadaan Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif, antara lain adanya potensi hutan yang luas untuk penyediaan kayu sebagai bahan baku. Potensi ini akan bertambah dengan adanya program pembangunan. Hutan Tanaman Industri (HTI) yang kini sedang digalakkan pelaksanaannya. Demikian pula tersedianya bahan baku serat bukan kayu yang cukup melimpah.

Pada saat ini, di Indonesia beroperasi 16 pabrik pulp yang memproduksi pulp serat pendek dan serat panjang serta 74 pabrik kertas yang memproduksi kertas tulis cetak, kertas koran, kertas industri, dan kertas rumah tangga. Industri ini tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Lampung, Riau, Jambi, Sumatra Utara, Aceh, dan Kalimantan. Pesatnya perkembangan industri pulp dan kertas tersebut, membutuhkan ketersediaan tenaga kerja terampil dan profesional yang memiliki kemampuan dan pengetahuan akademis yang memadai dalam bidang teknologi pulp dan kertas. Penyediaan tenaga kerja tersebut merupakan masalah yang dihadapi oleh pihak industri pulp dan kertas saat ini yang memerlukan pemecahan mendadak.

Berdasarkan kebutuhan industri pulp dan kertas tersebut, pada tahun 1991 Balai Besar Selulosa (sekarang Balai Besar Pulp dan Kertas) bersama Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) memprakarsai pendirian Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung. Badan hukum penyelenggara ATPK adalah Yayasan Pendidikan Teknologi Pulp dan Kertas Indonesia (YAPKI) yang sejak tahun 2008 berubah menjadi Yayasan Selulosa Indonesia (YASI). ATPK berstatus sebagai perguruan tinggi swasta dan lulusannya setara dengan Program Diploma 3.

ATPK memulai program akademiknya pada tanggal 1 September 1991. ATPK hanya menerima mahasiswa dalam jumlah yang relatif sedikit dan melalui proses seleksi yang ketat, dimaksudkan untuk menjaga mutu keberhasilan proses belajar-mengajar yang pada akhirnya diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang bermutu baik. Sebagian besar mahasiswa ATPK merupakan mahasiswa tugas belajar dari industri pulp dan kertas. Proses seleksi awal pemilihan calon mahasiswa dilakukan sendiri oleh industri yang bersangkutan.

Mahasiswa Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) sebagian besar merupakan mahasiswa tugas belajar dari industri pulp dan kertas. Berdasarkan prestasi akademik yang telah dicapai dari hasil seleksi yang cukup ketat, banyak mahasiswa ATPK yang berasal dari umum mendapat beasiswa ikatan dinas dari pabrik/perusahaan pulp dan kertas atau supplier bahan kimia pulp dan kertas.

Hingga saat ini ATPK telah meluluskan 18 angkatan dengan jumlah lulusan 727 orang serta hampir seluruhnya telah terserap oleh industri pulp dan kertas di seluruh Indonesia.