Kabane

Revisi sejak 11 Februari 2008 07.50 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Kabane () adalah gelar yang menunjukkan keturunan serta kedudukan yang diberikan Kekaisaran Yamato kepada klan yang berpengaruh di Jepang zaman kuno.

Kabane yang menunjukkan jabatan di dalam istana, misalnya: Kuni no miyatsuko, Agata no nushi, dan Inagi. Kabane yang menunjukkan kedudukan, status atau posisi, di antaranya adalah: Kimi, Omi, Muraji, Miyatsuko, Atai, dan Obito. Keluarga kerajaan Baekje yang melarikan diri ke Jepang mendapat gelar Konikishi. Tokoh yang menempati kedudukan paling tinggi dalam peringkat Omi disebut Ōomi, sedangkan kedudukan paling tinggi dalam Muraji disebut Ōmuraji.

Sistem kabane menjadi tinggal nama setelah Kaisar Temmu menetapkan sistem Yakusa no Kabane (八色の姓, delapan kabane) setelah terjadi Perang Jinshin tahun 672. Kedudukan Omi dan Muraji dijatuhkan ke posisi ke-6 dan ke-7 yang dalam praktek sehari-hari menjadi tidak berarti lagi. Sebagai pengganti, kaisar memberikan gelar baru kepada pengikut yang setia, yakni Mahito (gelar tertinggi) dan diikuti Ason, Sukune, dan Imiki. Status terendah disebut Inagi yang berada di bawah Omi dan Muraji. Sesudah zaman Nara, sistem Yakusa no Kabane menjadi tidak berharga lagi, dan Ason merupakan satu-satunya nama gelar dalam kabane yang tersisa.

Sejak Kekaisaran Yamato hingga Restorasi Meiji hanya ada sedikit kabane yang diteruskan secara turun temurun. Tokoh terkenal yang asal kalangan Ason, misalnya: Fujiwara no Ason Nagatoshi (Ōmura Masujirō), Fujiwara no Ason Toshimichi (Ōkubo Toshimichi) asal klan Fujiwara, Sugawara no Ason Shigenobu (Ōkuma Shigenobu), Minamoto no Ason Yoritomo (Yamagata Aritomo). Ochi no Sukune Hirobumi atau Ito Hirobumi (Perdana Menteri Jepang yang pertama) berasal dari kalangan Sukune.

Pada tahun 1870, Pemerintah Meiji mengeluarkan Heimin Myōji Kyoyō-rei (Perintah Izin Penggunaan Nama Keluarga bagi Rakyat Biasa). Perintah ini dilanjutkan dengan sistem pendaftaran keluarga tahun 1872 yang disebut Jinshin Koseki. Setelah dikeluarkannya dua peraturan ini, nama klan (, shi atau uji) dan nama keluarga (, sei atau honsei), keduanya menjadi disebut myōji (苗字 atau 名字, nama keluarga, bahasa Inggris: surname atau family name). Dengan adanya instruksi ini, nama klan (uji) dan berbagai kabane terhapus dengan sendirinya. Nama klan seperti Fujiwara bergelar Ason tidak berlaku lagi, dan menjadi nama keluarga Fujiwara. Di tahun 1875, instruksi ini dilanjutkan dengan Heimin Myōji Hisho-rei (Perintah Pemakaian Nama Keluarga bagi Rakyat Biasa) yang mewajibkan pemakaian nama keluarga bagi seluruh orang Jepang.