Shitennō-ji

bangunan kuil di Jepang

Shitennō-ji (Jepang: 四天王寺; juga Arahaka-ji, Nanba-ji, atau Mitsu-ji) adalah sebuah kuil Buddhis di Ōsaka, Jepang. Kuil ini terkadang dianggap sebagai kuil Buddhis pertama dan tertua yang dikelola secara resmi di Jepang,[1][2] meskipun bangunan kuil telah dibangun kembali selama berabad-abad.

Arahakasan Shitennō-ji
Chushin garan (中心伽藍)
PetaKoordinat: 34°39′14.04″N 135°30′59.22″E / 34.6539000°N 135.5164500°E / 34.6539000; 135.5164500
Agama
AfiliasiWa-shū
DewaKannon (Avalokiteśvara)
Lokasi
Lokasi1-1-18 Shitennō-ji, Tennōji-ku, Osaka, Osaka-fu
NegaraJepang
Arsitektur
Dibangun olehPangeran Shōtoku
Rampung593
Situs web
http://www.shitennoji.or.jp/
Shitennō-ji
Nama Jepang
Kanji: 四天王寺
Hiragana: してんのうじ

Sejarah

 
Pagoda Shitennō-ji.

Pangeran Shōtoku mengundang tiga tukang kayu Baekje Korea, dan mereka membangun kuil ini pada tahun 593. Pangeran Shōtoku dikenal karena keyakinan Buddhisnya yang mendalam ketika Buddhisme belum tersebar luas di Jepang.[3] Sebagian besar struktur bangunan saat ini berasal dari ketika kuil terakhir dibangun kembali sepenuhnya pada tahun 1963. Salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan awal kuil ini pada abad ke-6 kemudian mendirikan sebuah perusahaan bernama Kongō Gumi, yang berspesialisasi dalam bangunan kuil selama berabad-abad.

Desckripsi

Shitennō diyakini merupakan empat maharaja surgawi. Kuil ini, yang dibangun Pangeran Shōtoku untuk menghormati mereka, memiliki empat lembaga, masing-masing untuk membantu Jepang mencapai tingkat peradaban yang lebih tinggi. Shika-in (四箇院, Empat Lembaga) ini berpusat pada tujuh bangunan garan (伽藍) (kompleks yang berada di dalam tembok), dan meliputi sebuah Kyōden-in (Lembaga Agama dan Pendidikan), sebuah Hiden-in (Lembaga Kesejahteraan), sebuah Ryōbyō-in (rumah sakit), dan sebuah Seiyaku-in (apotek) untuk memberikan perawatan penting kepada rakyat Jepang.[4]

Garan terdiri dari sebuah pagoda lima lantai, sebuah Paviliun Emas utama (Kondō) yang menampung sebuah citra Bodhisattva Kannon, dan Kōdō (Balairung Ceramah) di bawah sebuah koridor tertutup yang memiliki tiga gerbang (Gerbang Dewa,[5] Gerbang Barat, dan Gerbang Timur).

Referensi

  1. ^ Scheid, Bernhard. "Religion in Japan". Torii (dalam bahasa German). University of Vienna. Diakses tanggal 12 February 2010. 
  2. ^ "Asuka-Dera Temple". Diakses tanggal 29 September 2016. 
  3. ^ "World's oldest company, started by Koreans, goes kaput : International : News : The Hankyoreh". Hani.co.kr. 2006-08-12. Diakses tanggal 2015-08-25. 
  4. ^ Three of the four sections are known to have existed inside the temple in Kamakura period[butuh rujukan].
  5. ^ Niōmon (仁王門), juga disebut chūmon (中門).

Pranala luar