Perang Kemerdekaan Italia Ketiga

konflik tahun 1866, bagian dari unifikasi Italia (Risorgimento)
Revisi sejak 10 September 2019 06.31 oleh Me iwan (bicara | kontrib) (Catatan kaki: Perubahan kosmetika)

Perang Kemerdekaan Italia Ketiga (bahasa Italia: Terza Guerra d'Indipendenza Italiana) adalah konflik yang berlangsung pada saat yang sama dengan Perang Austria-Prusia dan melibatkan Kerajaan Italia dan Kekaisaran Austria. Perang ini merupakan salah satu tahap penyatuan Italia yang dimulai pada tahun 1848 karena Italia ingin merebut wilayah Venesia yang masih berada di bawah kekuasaan Austria.

Pada April 1866, Jenderal Alfonso La Marmora berhasil menegosiasikan persekutuan dengan Otto von Bismarck dari Prusia yang juga berencana akan melawan Austria. Prusia memulai perang pada Juni 1866 dengan menyerang beberapa negara Jerman yang bersekutu dengan Austria. Beberapa hari kemudian, Italia menyatakan perang terhadap Austria dan memulai operasi militer pada 23 Juni. Prusia dan Italia memiliki tujuan yang sama, yaitu penyatuan nasional. Menurut rencana Prusia, Italia akan menghadapi Austria di front selatan. Pada saat yang sama, dengan keunggulan angkatan lautnya, Italia akan mengancam pesisir Dalmatia dan menduduki pulau-pulau Adriatik, sehingga semakin mengalihkan perhatian pasukan Austria dari teater perang di Eropa Tengah. Namun, kemampuan militer Italia sangat terbatas akibat faktor-faktor berikut:

  • Kurangnya kesatuan antara pasukan Kerajaan Sardinia dengan pasukan dari wilayah lain yang baru saja disatukan, terutama dari Kerajaan Dua Sisilia karena masih ada yang kesal dengan aneksasi wilayah kerajaan tersebut
  • Persaingan antara armada-armada yang baru saja disatukan di bawah panji Regia Marina. Angkatan laut Genoa dan Napoli tidak mau menerima perintah dari satu sama lain
  • Masalah komando tertinggi yang menjadi penyebab konflik antara raja dengan Camillo Cavour pada tahun 1859, yang semakin diperparah oleh ketiadaan penerus yang tepat. Sang raja sendiri bukan komandan tertinggi yang cakap

Maka dari itu, Italia mengalami kekalahan di front darat dan laut, dan Austria berhasil memenangkan Pertempuran Custoza dan Lissa. Satu-satunya kemenangan yang diperoleh adalah kemenangan di Bezzecca, tetapi kemenangan tersebut diraih oleh pasukan sukarelawan Giuseppe Garibaldi yang mencoba menaklukkan wilayah Trentino.

Meskipun mengalami kekalahan, pasukan Italia berhasil membuat sibuk pasukan Austria di Front Alpen, sehingga pasukan Prusia dapat memenangkan pertempuran-pertempuran penting di front Jerman (terutama Pertempuran Sadowa pada 3 Juli 1866). Austria terpaksa menyerah dalam waktu enam minggu. Di Front Italia, perang masih dapat berlanjut berkat manuver Garibaldi di Trentino, tetapi Italia memilih untuk mundur karena tidak adanya dukungan dari Prusia. Setelah mendengar perintah tersebut, Garibaldi menjawab dengan menyatakan "saya mematuhinya".

Italia dianggap sebagai pemenang konflik karena telah bersekutu dengan Prusia. Perjanjian perdamaian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak mengharuskan Austria menyerahkan wilayah Venesia kepada Prancis (tidak termasuk provinsi Gorizia dan Trieste), yang kemudian diserahkan kepada Italia.

Lihat pula

Catatan kaki