Neuroblastoma adalah salah satu jenis tumor yang menyerang tipe jaringan saraf tertentu. Neuroblastoma adalah tumor yang berasal dari jaringan neural crest[1] dan pada umumnya dimulai dari salah satu kelenjar adrenal. Namun bisa juga berkembang di bagian leher, dada, abdomen, dan ruas tulang belakang. Neuroblastoma merupakan jenis kanker saraf yang paling sering ditemukan pada anak[1]. Pada kasus neuroblastoma, sel-sel saraf yang belum matang dan seharusnya tumbuh serta berfungsi sebagai sel saraf justru membentuk benjolan tumor padat[2]. Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi dugaan sementara penyebab dari neuroblastoma berhubungan dengan faktor lingkungan, ras, dan genetik. Gejala neuroblastoma bisa bermacam-macam tergantung pada bagian tubuh mana yang terserang. Keluhan awal yang sering ditemukan adalah perut yang membesar, berat badan yang menurun, nyeri pada tulang, pucat, berkeringat, muka merah, dan diare yang berkepanjangan. Perkembangan neuroblastoma dibagi menjadi empat bagian, yaitu stadium 1 hingga 4 dan terapi pengobatannya tergatung pada stadium kanker tersebut. Terapi pengobatan untuk neuroblastoma terdiri dari operasi pengangkatan, kemoterapi dan radioterapi.

Referensi

  1. ^ a b Pudjiadi, Antonius H. (2011). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. hlm. 345. ISBN 978-979-8421-76-1. 
  2. ^ Willy, Tjin (2 Oktober 2018). "Neuroblastoma". www.alodokter.com. Diakses tanggal 16 November 2019.