Sirih
Selembar daun sirih
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. betle
Nama binomial
Piper betle

Sirih adalah tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain.[1] Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dikunyah bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Juga kapurnya membuat pengerutan gusi (periodentitis) yang dapat membuat gigi tanggal, walaupun daun sirihnya yang mengandung antiseptik pencegah gigi berlubang.[2]

Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Di Indonesia, sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau. Masyarakat Kepulauan Riau sangat menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih khususnya saat upacara penyambutan tamu dan menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit. Walaupun demikian tanaman sirih banyak dijumpai di seluruh Indonesia, dimanfaatkan atau hanya sebagai tanaman hias.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 – 8 cm dan lebar 2 – 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 – 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 – 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

 
Daun Sirih

Kandungan dan manfaat

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap[3]

Kegunaan

Sirih dipercaya dapat digunakan untuk mengobati:

  1. Batuk
  2. Sariawan
  3. Bronchitis
  4. Jerawat
  5. Keputihan
  6. Sakit gigi karena berlubang
  7. Demam berdarah
  8. Bau mulut
  9. Haid tidak teratur
  10. Asma
  11. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
  12. Gusi bengkak (getahnya)
  13. Membersihkan Mata
  14. Bau ketiak
  15. Bau Mulut

Pemakaian luar

  1. Eksem
  2. Luka bakar
  3. Koreng (pyodermi)
  4. Kurap kaki
  5. Bisul
  6. Mimisan
  7. Sakit mata
  8. Perdarahan gusi
  9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
  10. Menghilangkan gatal

Referensi

  1. ^ Mursito, B. dan Heru P: "Tanaman Hias Berkhasiat Obat", halaman 59-60. Jakarta. Penebar Swadaya. 2002
  2. ^ Herman (24 Maret 2015). "Kebiasaan Menyirih Bisa Sebabkan Gigi Tanggal". 
  3. ^ Sudarmo, S: "Pestisida Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya",

Pranala luar

[1] Templat:Website TnX