Puffin Atlantik
Puffin dewasa Iceland
Suara Puffin Atlantik, direkaM di Skokholm Island, Pembrokeshire, Wales
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Alcidae
Genus:
Fratercula
Spesies:
F. artica
Nama binomial
Fratercula artica
Breeding range (orange) and winter range (yellow)

Puffin atlantik (Fratercula arctica) dikenal juga dengan nama biarawan kecil dari Arktika, disebut demikian karena bagian atas kepalanya memiliki tudung seperti biarawan.[1] Spesies ini menjadi satu-satunya puffin yang hidup di Samudera Atlantik Utara, sedangkan dua spesies lain yaitu Tufted Puffin dan Horned Puffin hidup di wilayah Samudera Pasifik Utara.[2] Di wilayah Amerika utara, Puffin Atlantic bersarang di wilayah Labrador hingga ke bagian timur laut Amerika Serikat. Sementara itu di wilayah Eropa, mereka bersarang di bagian utara Islandia, Greenland dan wilayah Selatan Rusia. Hampir 60 persen spesies puffin ditemukan di wilayah Greenland yang menjadi tempat perkembangbiakan mereka.

Puffin Atlantik merupakan spesies burung laut dari keluarga Auks atau Alcidae. Auks adalah burung laut penyelam yang hidup di belahan bumi utara, mereka biasa menggunakan sayapnya untuk berenang saat memburu mangsa.[3] Pola bulu yang hitam putih serta kemampuannya berenang membuat puffin sering disamakan dengan penguin, akan tetapi keduanya adalah spesies yang berbeda. Selain pandai berenang, puffin juga menggunakan sayapnya untuk terbang, hal inilah yang membedakan puffin dengan penguin, tak jarang puffin menempuh perjalanan yang jauh dari sarangnya saat mencari makanan. Puffin Atlantik rata-rata memiliki tinggi 18 cm dengan berat sekitar 500 gram, ukurannya hampir sama dengan sekaleng soda.

Kemampuan

Puffin memiliki kemampuan unik yang berbeda dari burung laut lainnya. Salah satu kemampuannya adalah menggunakan sayap untuk terbang dan berenang. Sayap pendek yang mereka miliki tidak hanya digunakan untuk terbang di angkasa, melainkan juga untuk melakukan penyelaman dengan teknik yang menyerupai "terbang" di dalam air. Puffin dapat menyelam hingga satu menit, akan tetapi rata-rata mereka hanya menyelam selama 20-30 detik. Puffin sering terbang di atas permukaan air laut dengan kecepatan terbang mencapai 77-88 km/jam.Mereka mengepakankan sayapnya dengan sangat cepat mencapai 400 kali kepakan setiap menitnya.

Paruh puffin didesain untuk mampu menangkap semua jenis ikan, sehingga mereka bisa membawa banyak ikan kecil mencapai lusinan dengan menjepit ikan di paruh tanpa menelannya. Selain beberapa keistimewaan tersebut, Puffin juga memiliki bulu yang anti air serta mampu meminum air laut yang asin.[4]

Perkembangbiakan

Puffin akan berkembangbiak saat memasuki umur 5 tahun. Puffin dikenal sebagai hewan yang melakukan perkawinan hanya dengan satu pasangan, saat musim kawin tepatnya bulan April hingga Agustus, mereka akan kembali ke sarangnya untuk berkembangbiak dengan pasangan mereka. Puffin menggali lubang sepanjang 7 hingga 110 cm, di dalamnya terdapat sarang dari rerumputan sebagai tempat inkubasi telur-telur mereka. Puffin betina hanya bertelur satu butir setiap tahunnya. Puffin jantan dan betina akan bergantian mengerami telur serta membesarkan anaknya. Waktu yang dibutuhkan hingga telur puffin menetas adalah 40 hari. Mereka bergantian menjaga sarang dan mencari makan karena anak puffin membutuhkan perhatian serta asupan makanan dari induknya. [5]

Status Konservasi

Berdasarkan penilaian pada tahun 2000 yang dilakukan oleh IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) Red List, Puffin Atlantik termasuk dalam fauna dengan kategori vulnerable atau rentan.[6] Status ini diberikan pada tanaman maupun hewan yang memiliki risiko kepunahan di alam liar dalam waktu yang akan datang. Naiknya suhu bumi mnimbulkan dampak bagi kepunahan satwa ini. Suhu air laut naik 5 derajat sejak tahun 2010 akibat pemanasan global, sedangkan puffin hidup pada suhu air 0 hingga 20 derajat Celcius. Tidak hanya itu naiknya suhu air laut juga menurunkan jumlah ikan yang menjadi makanan Puffin Atlantik, hal ini membuat Puffin dewasa kesulitan mencari makanan bagi anaknya. Naiknya suhu permukaan bumi menyebabkan permukaan air laut naik 1 hingga 3 meter yang dikhawatirkan dapat merendam tempat perkembangbiakan puffin.

Selain pemanasan global, aktivitas perburuan puffin yang dilakukan oleh manusia juga berperan dalama kepunahan puffin. Negara Islandia memiliki menu olahan nasional berbahan dasar puffin. Penurunan populasi puffin juga dapat diakibatkan rusaknya habitat alam serta eksploitasi alam.

Referensi

  1. ^ "Tarian Puffin - Semua Halaman - Nationalgeographic.grid.id". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-12-02. 
  2. ^ "Puffin, Burung Laut yang Kini Terancam Punah". kumparan. Diakses tanggal 2019-12-02. 
  3. ^ "Hinterland Who's Who - Atlantic Puffin". www.hww.ca. Diakses tanggal 2019-12-02. 
  4. ^ "Puffin FAQs". Audubon Project Puffin (dalam bahasa Inggris). 2015-12-22. Diakses tanggal 2019-12-05. 
  5. ^ "Puffin FAQs". Audubon Project Puffin (dalam bahasa Inggris). 2015-12-22. Diakses tanggal 2019-12-06. 
  6. ^ "The IUCN Red List of Threatened Species". IUCN Red List of Threatened Species. Diakses tanggal 2019-12-08.