Feby Indirani
Feby Indirani
Feby Indirani adalah seorang jurnalis dan penulis yang sudah mulai menulis sejak di sekolah dasar, dimulai dengan menulis buku harian. Faby dikenal sebagai penulis cerita pendek dan sudah menerbitkan buku kumpulan cerita pendek berjudul Bukan Perawan Maria yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Italia dan diterbitkan pada pertengahan Juni 2019. Feby sekarang sedang melanjutkan pendidikannya di London, Inggris. Dia juga menjadi pengajar kelas penulisan kreatif dan jurnalisme.
Latar Belakang
Feby sudah menjadi penulis sekaligus jurnalis semenjak sekolah dasar. Feby mulai membiasakan diri dengan menulis diari sehari-hari. Lalu dia aktif di penerbitan sekolah ketika dia di sekolah menengah atas. Feby melanjutkan kuliah di Universitas Padjajaran mengambil jurusan jurnalistik dan bergabung Penerbitan Mahasiswa Djatinangor. Sekarang Feby sesekali mengajar jurnalistik dan menulis kreatif.
Pendidikan
Ketika di sekolah menengah, dia menang juara kedua kontes esai yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis dan secara aktif terlibat di kegiatan publikasi sekolah (majalah dinding). Feby kuliah di Universitas Padjajaran jurusan jurnalistik dan bergabung dengan kelompok publikasi mahasiswa Djatinangor.
Tahun 2001, Feby memenangkan kompetisi menulis esai yang diselenggarakan oleh Toyota Astra Foundation. Di akhir 2002, dia menerima bantuan dana dari Study Center for Religion and Civilization (PSAP) Muhammadiyah dari makalah tentang Perempuan dan Muhammadiyah.
Karir
Dari Mei 2003 sampai Juni 2004 Feby bekerja sebagai wartawan di Majalah Trust. Setelah itu pada Juli 2004, Feby bergabung Tempo Group untuk mengaktifkan kembali Tempo Center of Data and Analysis (PDAT), semenjak Feby bergabung PDAT menerbitkan tiga dan Feby sekaligus penulis di buku tersebut. Salah satu judul buku tersebut Ahmadiyah: Keyakinan yang digugat, buku tersebut adalah hasil penelitian Feby di desa Ahmadiyyah. Agustus 2006 sampai April 2011, Feby melanjutkan pekerjaannya sebagai wartawan di Business Week Indonesia (sekarang bernama Bloomberg Businessweek Indonesia).
Penghargaan
Salah satu bukunya yang berjudul I Can (not) Hear: Perjalanan Seorang Anak Tuna Rungu Menuju Dunia Mendengar. menjadi salah satu buku yang ditampilkan acara TV Kick Andy pada Oktober 2009, dan memenangkan Anugrah Pembaca Indonesia Award 2010 dari Goodreads Indonesia kategori non-fiksi terbaik. Feby mendapatkan beberapa beasiswa, di antaranya the Muslim Exchange Program (2006) di Australia dari Australia Indonesia Institute, Asia Journalism (2010) di Singapura dari Nanyang Technological University, dan International Journalist Program (2010) di Berlin, Jerman. Feby juga menjadi salah satu dari empat wanita kontemporer terbaik oleh Indonesia Tatler di tahun 2019.
Buku Terbitan
- I Can (not) Hear: Perjalanan Seorang Anak Tuna Rungu Menuju Dunia Mendengar bersama San C. Wirakusuma pada tahun 2009 oleh Gagas Media.
- Bukan Perawan Maria pada tahun 2017 oleh Pabrikultur.
- Clara's Medal pada tahun 2011 oleh Qanita.
- 69 Things To Be Grateful About Being Single pada tahun 2017 oleh Gramedia Pustaka Utama.
- Alien itu Memilihku pada tahun 2014 oleh Gramedia Pustaka Utama.
- Simfoni Bulan pada tahun 2006 oleh Mediakita.
- Jurnalis, Jurnalisme, dan Saya pada tahun 2013 oleh Keluarga Alumni Jurnalistik UNPAD (diterbitkan pertama kali pada 2011).
- Gerimis pada tahun 2007 oleh GagasMedia.
- Made In Prison pada tahun 2017 oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
- Lantai 13 diterbitkan oleh GagasMedia.