Damiri Mahmud

sastrawan Indonesia
Revisi sejak 30 Desember 2019 04.55 oleh Harditaher (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Damiri Mahmud''' ({{lahirmati|Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara|17|1|1945|Hamparan Perak, Sumatra Utara|30|12|2019}}) adala...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Damiri Mahmud (17 Januari 1945 – 30 Desember 2019) adalah salah seorang sastrawan berasal dari Sumatera Utara.[1]

Karir

Kiprahnya dalam dunia sastra Medan dimulai pada tahun 1969 setelah tujuh buah cerpennya dimuat di majalah Bintang, Sport, dan Film. Cerpennya yang dimuat itu, antara lain, berjudul ”Ronggeng”, ”Luka Lama Berdarah Lagi”, dan ”Kabar dari Laut”. Cerpen ”Mata” kemudian dimuat di majalah Horison Jakarta pada tahun 1970. Di samping menulis karya sastra modern, Damiri Mahmud juga menulis cerita rakyat. Ia menuliskan kembali cerita rakyat yang sudah ada dengan versi baru. Cerita rakyatnya berjudul Wasiat Ayah diterbitkan oleh Firma Hasmar, Medan pada tahun 1976. Ia juga pernah memperoleh penghargaan dari Perpustakaan Sumatera Utara pada tahun 1978 atas cerita rakyat yang ditulisnya yang berjudul Membalas Budi. Di samping itu, ia juga sudah menghasilkan sebuah novel yang berjudul Teka-Teki, yang diterbitkan oleh Marwlis Publishir, Selangor, Malaysia pada tahun 1988.

Rujukan

  1. ^ "Damiri Mahmud".