SMA Negeri 5 Bandung
SMA Negeri (SMAN) 5 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[1] Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 5 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1951.
SMA Negeri 5 Bandung | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 1951 |
Jenis | Sekolah Negeri |
Akreditasi | A |
Nomor Statistik Sekolah | 30.1.02.60.08.061 |
Nomor Pokok Sekolah Nasional | 20219309 |
Kepala Sekolah | Drs. H. Suparman, M.M.Pd NIP: 196509281989031004(2017-Sekarang) |
Ketua Komite | H. Yana Mulyana, SE., MM |
Jumlah kelas | 10 kelas setiap tingkat |
Jurusan atau peminatan | IPA dan IPS |
Rentang kelas | X IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS (8 Kelas IPA, 2 Kelas IPS) |
Kurikulum | Kurikulum 2013 |
Jumlah siswa | ±1096 siswa (36-40 siswa per kelas) |
Status | Negeri |
NEM terendah | 36,05 (2017) |
Alamat | |
Lokasi | Jalan Belitung No. 8, Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Tel./Faks. | +62 22 4206921(telp) +62 22 4216385(fax) |
Situs web | http://sman5bdg.sch.id |
Surel | sman5bandung@yahoo.com info.sman5bdg@gmail.com |
Lain-lain | |
Lulusan | Alumni SMA 5 Bandung |
Moto | |
Moto | Strive for Excellence Lima Besar Karena Kebersamaan |
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Pada tahun 2013 sekolah ini kembali berganti kurikulum menjadi Kurikulum 2013.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah, SMA Negeri 5 Bandung ditunjuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pada tahun 2009 dan mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, serta menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah di Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Turki, Jepang dan Inggris.
Dengan dicabutnya program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) oleh Mahkamah Konstitusi pada tahun 2013, maka SMA Negeri 5 Bandung kembali menjadi Sekolah Nasional dan berada dalam pengelolaan Pemerintah Kota Bandung. Seiring dengan alih kelola SMA dan SMK oleh Pemerintah Provinsi sesuai amanat Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah, maka mulai tanggal 1 Januari 2017 SMA Negeri 5 Bandung berada di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Sejarah dan Fungsi Bangunan
Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda (tahun 1916), dirancang oleh arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).
Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMAN 3 Bandung di sebelah barat dan SMAN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMAN 3 dan SMAN 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan.
Adapun sejarah dan fungsi bangunan adalah sebagai berikut:
- Zaman Belanda (1916 - 1942): Berfungsi sebagai gedung HBS Bandung, sebagai HBS ke-4 yang didirikan pemerintah kolonial setelah HBS di Jakarta (1867), Surabaya (1875), dan Semarang (1 November 1877). Ketiga HBS tersebut semula bermasa studi 3 tahun, sejak 1879 menjadi 5 tahun (HBS V).
- Zaman Jepang (1942 - 1945): Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
- Zaman Peralihan (1947 - 1950): Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO (Voortgezet Hoger Onderwijs) - sekolah setaraf SMA berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai NICA sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
- Tahun 1950: VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada tiga SMA Negeri, yaitu SMA 1 B/C di Jl. Belitung (kelas sore, eks VHO Indonesia), SMA 2 B/C di Jl. Belitung (kelas pagi, eks VHO Belanda, eks HBS), dan SMA 3 A/B (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung, berlokasi di Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- Tahun 1952: Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C[2] sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi SMA Negeri 2 Bandung) dan SMA C (kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
- Tahun 1956: Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Pada bagian lain SMA B menjadi SMA Negeri III B, SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatera/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
- SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
- SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
- SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
- Penomoran sekolah tersebut bukanlah berdasarkan tahun pendirian melainkan berdasarkan penjurusan A/B/C. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Bandung yang semula SMA 3A diberi nomor "I", SMA 2 B tetap diberi nomor "II", SMA B diberi nomor "III" karena nomor "I" sudah diberikan kepada SMA Negeri IA, demikian juga SMA C yang secara alfabet mendapat nomor urut "V".
- Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri V C menjadi SMA Negeri V.
- Tahun 1966: SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
- Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatera/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
- Tahun 1966 hingga sekarang: Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.
Daftar Kepala Sekolah
Kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 5 Bandung:
- Drs. Soewartojo (1951-1957)
- Drs. Nawawi (1957-1959)
- Tan Kiem Hay (1959-1965)
- Poedijo (1965-1970)
- Drs. Iton K. Djajaminanta (1971-1974)
- Drs. Soemedi (1974-1976)
- Totong Rusmana (1976-1977)
- Drs. Endjo Sutardjo (1977-1977)
- Drs. H.S. Yusupadi (1977-1981)
- Drs. H. R. Suharto (1981-1986)
- Drs. H. Sudiana AS. SH (1986-1992)
- Drs. R. Fattah Wiriamihardja (1992-1996)
- Drs. H. Supomo Masi'in M.Pd. (1996-1999)
- Drs. Oji Mahroji (1999-2001)
- Drs. Nana Suarna H.,M.M (2001-2005)
- Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd (2005-2008)
- Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M (2008-2016)
- Drs. H. Sugiarto, M.M. (2016-2017)
- Drs. H. Suparman, M.M.Pd (2017-sekarang)
Akreditasi
- Nilai Akreditasi: 99.125[3]
- Peringkat Akreditasi: A
- Tahun Penetapan: 2015
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 5 Bandung untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
- Kelas
- Kantin (Nano)
- Masjid (Masiina Shalihin) bergabung dengan SMA Negeri 3 Bandung
- Mushola (Nurul Khomsah)
- Green House
- Tempat Geluit
- Perpustakaan
- Ruang Audio Visual
- Ruang Bimbingan Konseling
- Ruang Musik
- Ruang TRRC
- Ruang Digital
- UKS
- Koperasi
- Laboratorium
- Laboratorium Biologi
- Laboratorium Fisika
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa
- Laboratorium Sosial
- Laboratorium Agama Islam
- Lapangan Olahraga (Terpisah dengan sekolah, berada di Jalan Bali) bergabung dengan SMA Negeri 3 Bandung
- Kantin Kejujuran
Ekstrakurikuler
SMA Negeri 5 Bandung memiliki 32 kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya:
- Perhimpunan Pencinta Alam SADAGORI
- DKM Nurul Khomsah (DKM)
- Palang Merah Remaja (PMR)
- Pramuka
- Pasukan Pengibar Bendera SMAN 5 Bandung (Paskibra 5)
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Five Environment Project (FEP)
- Perhimpunan Kreasi Seni Rupa (Rancang Bangun)
- Ajang Pers Lima (APL)
- Sinematografi 5
- Ikatan Pustakawan 5
- Enterpreneurship Five
- Badminton
- Renang (Ngojay 5)
- Five Martial Arts (FMA)
- Futsal (Destroyer 5)
- Basket (Fivers)
- Baseball/Softball (Jagoan 5)
- Vocal Group 5 (VG)
- Gitar 5
- Lingkung Seni Sunda (LISES)
- Paduan Suara 5 (5 Youth Choir)
- Bahasa Jepang (NIJI 5)
- Corps Angklung V (CAV)
- Five Street Art
- Kabaret 5
- Band 5
- Five Cyber Community (FCC)
- Five English Club (FEC)
- Five English Debating Union (FEDU)
- Simetri 5 (gabungan Siswa Gemar Matematika dan Astro)
Lagu Sekolah
Hymne SMA Negeri 5 Bandung
Diciptakan oleh Ferry Atmadibrata
Berdiri tegak membentang
Menatap kehidupan
Pesona Citamu
Agung Penuh Berwibawa
Laksana Surya Cemerlang
Dengan Tegak Mandiri
Menyentuh di Kalbu
Dalam Peraduan Cita
Wahai Bahaduriku
Maju-majulah Selalu
Menyambut Masa Depanku
SMA NEGERI LIMA
Prestasi
- Juara 1 Graffiti Contest di Institut Teknologi Bandung oleh Rancang Bangun.
- Juara 3 English Debate di Santo Aloysius oleh FEC.
- Juara 1 Rodoku Contest di Universitas Padjadjaran oleh Niji 5.
- Pada Bulan Oktober 2013, Paduan Suara 5 (5 Youth Choir) mendapat Medali Perak di kategori ethnic dan melaju ke babak Grand Prix pada 9th Busan Choral Festival and Competition, Korea Selatan[4].
- Pada tahun 2010, 2012, dan 2015 Juara 1 Phyxius English Debating Championship di SMAK 1 BPK Penabur Bandung oleh FEDU.
- Medali Perak Olimpiade Sains Nasional Bidang Fisika tahun 2017
- Juara Umum Pentas PAI tingkat Kota Bandung 2018
- Juara Harapan 1 Lomba Cepat Tangkas Kimia Universitas Padjajaran Se-Pulau Jawa 2017
Alumni Ternama
- Prof. Widjajono Partowidagdo, M.Sc, M.A, Ph.D (Wakil Menteri ESDM periode 2011),
- Fitri Tropica, artis komedian
- Sogi Indra Dhuaja, artis komedian
- Armand Maulana, vokalis grup band Gigi (grup musik)
- Abdullah Gymnastiar, pendakwah
- Rektivianto Yoewono, gitaris band THE S.I.G.I.T
- Ringgo Agus Rahman, artis
- Aming, artis komedian
- Mohammad Tria Ramadhani, vokalis grup band The Changcuters
- Ronal Surapradja, artis komedian
- Salman Aditya
- Abu Marlo, pesulap dan finalis The Master 2009
- Krishna Murti, Brigadir Jenderal Polisi
- Ratu Tatu Chassanah, Bupati Serang, Banten
- Cellica Nurachdiana, Bupati Karawang Jawa Barat
- Acil Darmawan Hardjakusumah, SH (Acil Bimbo), musikus
- Abubakar, SH, Bupati Bandung Barat
- Rahmania Astrini, penyanyi
- Adhisty Zara (Ex JKT48) (masih bersekolah)
Referensi
- ^ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. "Pencarian DAPODIKMEN Jenjang: SMA, Provinsi: Prop. Jawa Barat, Kabupaten: Kota Bandung". Diakses tanggal 15-01-2014.
- ^ Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.
- ^ Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. "Nilai Akreditasi SMAN 5 Bandung". Diakses tanggal 12-01-2016.
- ^ 2013 Busan Choral Festival & Competition Results
Pranala luar
Galeri
-
HBS Bandung - sekarang digunakan SMAN 5 (sayap kiri) & SMAN 3 (sayap kanan)
-
HBS Bandung - sekarang digunakan SMAN 5 (sayap kiri) & SMAN 3 (sayap kanan)
-
Halaman dalam HBS Bandung, sebelah kiri koridor digunakan SMAN 3, sebelah kanan koridor digunakan SMAN 5
-
Siswa Perhimpunan Temesias dari HBS Bandung dalam parade untuk merayakan perkawinan Putri Juliana dan Pangeran Bernhard