Rian Harahap
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada September 2016. |
[1] Kurniawan Harahap, M.Pd, lahir di Pekanbaru, 5 Juli 1989. Profesi aat ini adalah seorang Praktisi Sastra, aktor teater dan penulis naskah.
Rian Kurniawan Harahap | |
---|---|
Lahir | Rian Kurniawan Harahap 05 Juli 1989 Pekanbaru, Indonesia |
Pekerjaan | Penulis cerita, aktor, penulis naskah |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | UNRI |
Periode | 2011–sekarang |
Karya terkenal | Dilanggar Todak |
Karier
Rian Kurniawan merupakan alumnus jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di Universitas Muhammadiyah Sumut, dan melanjutkan pendidikan Pascasarjana jurusan Administrasi Pendidikan di Universitas Riau.
Aktif bersama Marhalim Zaini mendirikan Rumah Kreatif Suku Seni Riau. Tulisan-tulisan berupa sajak, cerpen dan artikel kerap menghiasi media cetak nasional dan lokal seperti Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Riau Pos, Metro Riau, Pekanbaru Pos, Koran Riau, Analisa, Mimbar Umum, Medan Bisnis dan Waspada. Beberapa cerpen dan masuk FF antologi “Gurau-gurau bawah tanah” (Labsas, Medan; 2011) ; “Kampoeng Horas” (Leutika, Jogjakarta; 2011) dan kompilasi cerpen pilihan Sagang (Riau Pos, Dari Seberang Perbatasan; 2012); Kumcer 100 Tahun Cerpenis Riau (Disbudpar: 2014); Kumcer ‘Negeri Asap’ (Sagang:2014); Kumcer (Sagang: 2015).
Rian Kurniawan juga merupakan aktor perwakilan Sumut dalam ajang (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) PEKSIMINAS 2010 di Pontianak, Kalbar. Menyutradarai beberapa pementasan "Tsunami (2010)" dan "Bujang Lapuk (2010) "Paranoia (2011)" di Palembang di FESTAMASIO V serta mendapat penyaji terbaik III se-Indonesia, SIGN THING dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara, IX di Pekanbaru (2011). Temu Teater Mahasiswa Nusantara X di Purwokerto, ‘Lingkaran’ (2012). Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya, Padang (2012); Finalis sayembara naskah drama terbaik Federasi Teater Indonesia (2012). Pentas naskah “Sengketa Cinta” (2013) di Siak, Dumai, Pekanbaru dan Padang dan naskah Jalang (2014). Monolog ‘Kasir Kita’ di UIN Suska Riau (2016), Anak Mayat (2017) dalam Kenduri Teater Tradisi Sumatera dan DILANGGAR TODAK (2018).