The Dictator Pope

Revisi sejak 7 Februari 2020 15.46 oleh Anya Iziatanaf (bicara | kontrib) (menambahkan informasi)


The Dictator Pope: The Inside Story of the Francis Papacy (dalam bahasa Italia: Il papa dittatore) adalah biografi Paus Fransiskus yang ditulis dengan nama samaran Marcantonio Colonna (nama admiral Katolik di pertempuran Lepanto).[1] Pertama kali terbit dalam bahasa Italia dengan judul Il Papa Dittatore pada Desember 2017 oleh Amazon Kindle. Pada tanggal 19 Maret 2018, sebelum edisi revisi dan bentuk cetaknya terbit, identitas penulis aslinya diumumkan. Orang di balik nama Marcantonio Colonna adalah sejarawan Anglo-Perancis lulusan Oxford, H.J.A. Sire.[1][2]

The Dictator Pope
PengarangH. J. A. Sire
(nama pena "Marcantonio Colonna")
Judul asliIl Papa Dittatore
NegaraItalia
BahasaInggris, Italia
SubjekPaus Fransiskus
DiterbitkanNovember 2017
PenerbitAmazon Kindle (edisi pertama)
Regnery Publishing (edisi revisi berbahasa Inggris)
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
Desember 2017 (edisi pertama)
23 April, 2018 (edisi revisi berbahasa Inggris)
Halaman232 (sampul tebal)

Buku yang terdiri dari enam bab ini berisi tulisan yang memberikan gambaran pribadi Paus Fransiskus yang sebenarnya. Bahwa di balik citra yang ditampilkannya di hadapan umum sebagai sosok yang ramah, berbelas kasih, sederhana serta sangat terbuka dan reformis, dia adalah seorang yang arogan, sering meremehkan orang lain, otoriter, biasa berkata-kata kasar dan meledak-ledak saat sedang marah (dan ini diketahui oleh mereka yang berinteraksi dengannya mulai dari para cardinal hingga sopir) serta manipulative dalam mengejar ambisinya. Buku ini juga bercerita tentang kurang lebih lima tahun kepemimpinan Paus Fransiskus sejak dilantik Maret 2013 bahkan sejarah perjalanan karir kerohaniannya. Bagaimana paus Fransiskus mencapai posisinya yang sekarang dengan menyingkirkan siapa saja yang menghalangi jalannya, memposisikan dirinya di antara orang-orang biasa yang selalu menuruti keinginannya, serta menuntut balas terhadap musuh-musuhnya. Buku ini diriset dengan baik dan selalu menyertakan catatan kaki dan referensi yang akurat di setiap babnya.[3]

Saat belum terbit dan masih berstatus pre-order (pesan lebih dulu), buku ini sudah tercatat sebagai buku nomor satu, sebulan sebelum versi lengkap dan edisi revisi dalam bentuk Kindle dan buku fisiknya diterbitkan bersamaan oleh penerbit Regnery pada 23 April 2018.[2]

Latar belakang penulisan


Isi

Buku ini terdiri dari enam bab yang ditulis dengan riset dan menyertakan catatan kaki serta referensi yang factual. Bab pertama berjudul St. Galen's Mafia, bab kedua The Cardinal from Argentina, bab ketiga Reform? What Reform?, bab keempat Beating a new (Crooked) Path, bab kelima Mercy! Mercy! dan bab terakhir Kremlin Santa Marta.

Bab pertama memberikan catatan singkat bagaimana kelompok rahasia neo-modernisasi yang dikenal dengan nama kelompok St. Gallen, memuluskan langkah Kardinal Bergoglio (nama lengkap Paus Fransiskus adalah Jorge Mario Bergoglio), bagaimana Paus Fransiskus mengetahui persis apa yang harus dia lakukan dan menyetujui rencana pemilihannya dan bagaimana dia menjalankan rencana kelompok yang membantunya meraih kursi Paus tanpa berpikir dua kali. Untuk mafia St. gallen, yang juga membantu pemilihan Bergogli pada siding tertutup pemilihan Paus pada tahun 2005, Colonna memberikan beberapa detail penting. Misalnya tentang inti dari kelompok pendeta subversive ini (Kardinal Martini, lehmann dan kasper dari Jerman, Bačkis dari Lithuania, van Luyn dari Belanda, Danneels dari Belgia, dan Murphy O'Connor dari Inggris) bertemu di Villa Nazareth Roma, rumah Kardinal Silvestrini, yang tidak lagi memenuhi syarat untuk ikut dalam pemilihan. Pertemuan mereka untuk mendiskusikan taktik yang akan digunakan agar Joseph Aloisius Ratzinger (nama asli Paus Benediktus XVI) tidak terpilih sebagai Paus di tahun 2005 itu. Colonna juga menekankan bahwa cardinal dan uskup yang terlibat dalam mafia ini terlalu banyak untuk disebutkan. Mereka bertemu setiap tahun sejak tahun 1996 hingga tiba saatnya siding tertutup dilakukan, walaupun pada tahun 2005 itu usaha mereka gagal dan Ratzinger terpilih sebagai Paus.[3]

Dalam bab dua Colonna menggambarkan bagaimana neo-modernisasi Bergoglio adalah peronisme[4][5] di dalam gereja, gerakan yang menggabungkan ideologi "kiri" dan "kanan", persahabatan yang diikuti dengan pengkhianatan, kerakyatan palsu, ketakwaan yang dipamerkan secara berlebihan. Semuanya demi mendapatkan, meningkatkan dan mengabadikan kekuasaan namun selalu dengan pemikiran liberal. Catatan Profesor Lucrecia Rego de Planas, seorang psikiatri di Buenoa Aires yang spesialisasinya adalah memberikan sesi terapi untuk pejabat gereja menunjukkan kecenderungan peronisme dalam diri Bergoglio. Walaupun dia tidak menyadari hal ini pada awalnya karena dia bukanlah orang Argentina melainkan Meksiko. de Planas menggambarkan Bergoglio persis seperti anekdot tentang politik Juan Sebastian Peron yang hanya popular di antara orang-orang Argentina. jadi dikisahkan suatu hari, Peron ingin memperlihatkan kepada keponakannya bagaimana dunia politik yang diajalani dan diyakininya. Pertama, dia menerima utusan dari paham komunisme, setelah mendengar pandangan politiknya, Peron mengatakan "Kamu benar". Setelahnya bertemu dengan utusan dari paham fasisme, setelah mendengar pandangan politik mereka, Peron juga mengatakan "Kamu benar". Hal ini membuat keponakannya heran, bagaimana mungkin Peron mengatakan setuju untuk dua pandangan politik yang jelas-jelas berseberangan dan ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Dan Peron hanya menjawab "Kamu juga benar". Hal inilah yang didapati oleh de Planas dari sesi terapi dengan pejabat gereja. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu pasti apa yang disetujui oleh Bergoglio. Itu yang membuat de Planas kemudian memutuskan dia tidak bisa membantu pejabat-pejabat gereja tersebut. Solusinya hanyalah dengan membantu uskup besar mereka dalam hal ini adalah Bergoglio.[3]

Tanggapan

Pernyataan Marcantonio Colonna


Pernyataan Henry Sire

Referensi

  1. ^ a b "The Dictator Pope". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2020-02-06. 
  2. ^ a b "And The Secret Identity of the Dictator Pope Author Is… - CatholicCitizens.org". catholiccitizens.org. Diakses tanggal 2020-02-06. 
  3. ^ a b c Colonna, Marcantonio (2018). The Dictator Pope: The Inside Story of the Francis Papacy. New Jersey: Regnery Publishing. ISBN 9781621578338. 
  4. ^ "Definition of PERONISM". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-07. 
  5. ^ "Document #24: "What is Peronism?" by Juan Domingo Perón (1948) || "The Twenty Truths of the Perónist Justicialism," Juan Domingo Perón (1950) | Modern Latin America". library.brown.edu. Diakses tanggal 2020-02-07.