Kokok Herdhianto Dirgantoro atau lebih dikenal dengan nama panggilan Kokok Dirgantoro atau Kokok saja, (lahir 17 Agustus 1976), adalah seorang politikus dari Partai Solidaritas Indonesia. Sebelum mengawali karier politiknya, ia berkecimpung di dunia usaha.[1] Ia menjadi dikenal saat menjabat CEO Opal Communication karena kebijakan yang dikeluarkannya, antara lain cuti hamil dan melahirkan penuh enam bulan tetap dibayar,[2] [3][4] serta cuti bagi ayah agar bisa ikut mendampingi istri membesarkan anak.[5] Ia juga memutuskan merekrut korban persekusi di Cikupa, Tangerang menjadi pegawai untuk membantu kehidupannya dan menghilangkan trauma.[6][7][8] Selain itu, ia mendorong petani agar mau beralih ke pertanian digital.[9]

Berkas:Kokok Dirgantoro hariadhi.png

Selain karena kebijakannya yang kontroversial, Kokok Dirgantoro juga merupakan pendiri dan CEO situs opini Voxpop[10] dan sempat terlibat aktif dalam pengembangan bisnis Mojok.

Pendidikan dan karier

Kokok Dirgantoro lahir dari pasangan alm. Soemarmo Hadi dan Hartatik. Ia lulus dari Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang, meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2001. Ia merintis karier sebagai jurnalis di Jawa Pos pada tahun 2000 hingga 2002, lalu menjadi Media Relation Consultant di PT Stracomm Indonesia hingga 2003, lalu sebagai Media Relation Manager di PT Bank Permata hingga 2005, lalu menjadi CEO PT Strategiccom Indonesia hingga tahun 2013, lalu mendirikan Opal Communication dan menjadi CEO hingga sekarang.

Pada tahun 2017, ia mendaftar ke PSI dan menjadi calon legislatif wilayah pemilihan Banten 3 yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan, nomor urut 3. Ia tak berhasil lolos ke kursi DPR[11] namun mendapat kesempatan untuk mencalonkan diri di konvensi Bacawalkot Tangerang Selatan. Salah satu program andalannya adalah mengatasi masalah perempuan dan pemberdayaannya.[12] Isu utama yang akan dibawa adalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia juga akan mengupayakan adanya daycare dengan biaya terjangkau, woman crisis center, dan usaha pencapaian poin SDGs[13]

Kehidupan pribadi

Ia menikah dengan Dini Afiaty dan memiliki tiga orang anak, Muhammad Raffi Djaduk Baskoro, Pravda Reva Amartya, dan Lula Athena Khoiriyah.

Referensi