Ruryrachmad
- Bacalah halaman Pengantar Wikipedia terlebih dahulu.
- Baca juga informasi tentang berkontribusi di Wikipedia.
- Lihat pula aturan yang disederhanakan sebelum melanjutkan.
- Selalu tanda tangani pertanyaan Anda di Warung Kopi atau halaman pembicaraan dengan mengetikkan
~~~~
pada akhir kalimat Anda. - Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan, atau menghapus kalimat.
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!
pesan satu
artikenya baru --Ruryrachmad (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)
sapa
Terima kasih... semangat kakak..--Winarno Ganteng (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)
ATTENTION DEFISIT HYPERACTIVE DISORDER
Attention defisit hyperactive disorder adalah pemusatan perhatian terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Siswa lamban belajar dapat memusatkan perhatiannya hanya berkisar pada satu pokok bahasan saja, ia kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang beraneka ragam yang membuat dirinya menjadi kacau. Gejala-gejala kelemahannya antara lain: 1. Ketidaksanggupan menyelesaikan sebuah masalah. 2. Penampilannya seperti orang yang tidak suka mendengarkan pendapat orang lain. 3. Kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. 4. Tidak mau diam di tempat duduk, selalu mengganggu temannya, dan selalu merasa kaget melihat benda-benda yang berada di sekelilingnya. 5. Tingkah lakunya sehendak dirinya. 6. Temperamennya hangat dan mengarah kepada agresivisme. 7. Kurang sanggup mengontrol tingkah laku yang salah. 8. Perubahan secara tiba-tiba dari sifat rajin ke sifat malas. 9. Tidak terbiasa menggunakan energi atau semangat yang membaja. 10. Suka meraba, meninju, mendorong, dan berkelahi. Para pakar psikologi berpendapat bahwa kurang perhatian individu terhadap lingkungan atau pelajaran-pelajaran yang disampaikan gurunya di sekolah menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Perhatian itu adalah sangat vital dalam meraih sukses belajar di sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat empat macam perhatian. 1. Perhatian menangkap isi pembicaraan orang lain, menjegalnya di tengah percakapan. 2. Perhatian terpusat pada satu pekerjaan. 3. Perhatian mendukung terhadap penyelesaian sebuah masalah. 4. Perhatian selektif, dalam arti menghilangkan pengaruh yang tidak relevan terhadap tugas-tugas yang dipikulnya. Ruryrachmad (bicara) 7 Maret 2020 02.44 (UTC)
DYSLEXIA
Dislexia adalah kelemahan-kelemahan belajar di bidang menulis dan berbicara. Ciri-cirinya adalah sulit mengingat huruf, kata, tulisan, dan suara. Gejala-gejalanya antara lain: 1. Ganjil dalam pembicaraan, dalam arti kekurangnyambungan (tidak memahami) isi pembicaraan dengan maksud yang sebenarnya. 2. Tulisannya tidak jelas. 3. Mengalami kekacauan di dalam melihat bentuk dan mendengar lafal huruf, seperti antara b dan d. 4. Mengalami kekacauan kata, seperti dalam kata pergi dan perigi. 5. Mengalami kekacauan pengertian seperti dalam hal saling dan silang. 6. Mengalami buta kata, seperti dalam hal ungkapan panjang tangan, kaki gajah, dan lain-lain. 7. Mengalami lemah persepsi visual dan auditif. Siswa lamban belajar lemah di bidang penglihatan dan pendengaran, membuat pengetahuan yang seharusnya dikuasai dengan baik tak dapat dilakukannya dengan sempurna.
Berdasarkan penelitian para pakar psikologi, siswa lamban belajar yang disebabkan oleh kerusakan dyslexia, 80% kebanyakan wanita. Penelitian lain mengemukakan bahwa penyebab kerusakan dyslexia adalah terlampau dininya siswa masuk sekolah, di samping faktor keturunan. Ruryrachmad (bicara) 11 Maret 2020 07.48 (UTC)
DYSCALCULIA
Dyscalculia adalah kesulitan mengenal angka dan pemahaman terhadap konsep dasar matematika. Kelemahan umum di bidang dyslexia kadang-kadang muncul di bidang pelajaran matematika. Karena itu kerusakan-kerusakan di bidang dyslexia berpengaruh terhadap kerusakan-kerusakan di bidang dyscalculia, demikian pula sebaliknya. Gejala kesulitan-kesulitan belajar di bidang dyscalculia antara lain: 1. Kesulitan mengingat-ingat angka lebih dari satu yang dipelajarinya. 2. Kesulitan menulis angka dengan jelas. 3. Kesulitan membuat kolom-kolom angka yang lurus atau jumlah yang diharapkan. 4. Kesulitan menangkap pelajaran matematika terutama materi yang disajikan melalui kata atau tulisan. Ruryrachmad (bicara) 11 Maret 2020 07.54 (UTC)
SPATIAL, MOTOR, DAN PERCEPTUAL DEFISITS
Spatial, motor, dan perceptual defisits adalah kondisi lemah dalam menilai dirinya menurut ukuran ruang dan waktu. Gejala-gejalanya antara lain: 1. Sangat lemah dalam melakukan koordinasi motorik dan tidak seimbang, seperti dalam meloncat, berterjun, melompat, dan lain-lain. 2. Sangat lemah mengontrol gerakan otot-ototnya seperti dalam memegang pensil, menggambar, menggunakan sisir dan lain-lain. 3. Gagap saat berbicara. 4. Sulit mengukur jarak, kecepatan, dan arah gerakan benda-benda di sekitarnya. 5. Dapat dikagetkan dengan mudah, apalagi jika diperkuat oleh rangsangan yang tiba-tiba. Ruryrachmad (bicara) 11 Maret 2020 08.01 (UTC)
SOCIAL DEFISITS
Social defisits adalah kesulitan mengembangkan keterampilan sosial. Kesulitan itu dapat membuat ketidaksanggupan menemukan jati dirinya. Gejala-gejalanya adalah: 1. Sulit menangkap tanda-tanda tingkah laku sosial, seperti dalam mencurahkan idea melalui raut muka dan gerakan-gerakan motorik lainnya. 2. Sering memotong pembicaraan orang lain. 3. Berbicara dengan keras. 4. Sulit berteman. 5. Ketidaksadaran terhadap cara-cara orang lain mengamati perilakunya.
Berdasarkan hasil penelitian para pakar psikologi bahwa siswa yang tidak sanggup mengembangkan keterampilan sosial dapat dilatih melalui bimbingan guru-gurunya. Ukuran kepercayaan yang tumbuh pada dirinya dapat menjadi alat untuk mengembangkan keterampilan bergaul dalam lingkungannya. Ruryrachmad (bicara) 11 Maret 2020 08.07 (UTC)