Istana Siak Sri Indrapura
Istana Siak Sri Inderapura atau Istana Asserayah Hasyimiah[1] atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.
Istana Siak Sri Inderapura ايستان سياق سري ايندراڤورا Istana Asserayah Hassyimiyah | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Berkas:Siak Palace.JPG | |
Cagar budaya Indonesia | |
Kategori | Bangunan |
No. Regnas | [Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya RNCB.20040303.02.000442] |
Lokasi keberadaan | Kabupaten Siak, Riau |
Tanggal SK | 2004 |
Pemilik | Indonesia |
Pengelola | Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata & BP3 Batusangkar |
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.
Struktur
Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.
Referensi
- ^ Silvia Galikano (01 Agustus 2015). "Istana Matahari Timur, Bukti Kejayaan Kerajaan Siak di Riau". detiktravel. Diakses tanggal 16 April 2017.