Kiblat dari Yogyakarta

Kiblat adalah arah yang digunakan umat Islam dalam berbagai konteks ibadah, termasuk salat. Arah ini menuju kepada bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Dikenal dua cara menghadap kiblat, yaitu jihatul ka'bah (kira-kira mengarah ke Ka'bah) atau 'ainul ka'bah (persis mengarah). Umat Islam awal menggunakan metode-metode tradisional untuk mencari arah kiblat dari tempat yang jauh dari Mekkah. Sejak berkembangnya astronomi di Dunia Islam, berbagai metode matematis ditemukan oleh sejumlah ilmuwan, termasuk Habasy al-Hasib, An-Nairizi, dan Ibnu Yunus. Saat ini, definisi teknis kiblat yang paling umum adalah arah yang ditunjukkan lingkaran besar pada bola dunia yang menghubungkan suatu tempat dengan Ka'bah, sehingga memungkinkan perhitungan arah kiblat dengan rumus trigonometri menggunakan koordinat lintang dan bujur setempat serta koordinat Ka'bah. Selain itu, dalam dua kali setahun (yaitu 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 16 Juli pukul 16.27 WIB) Ka'bah berada tepat di bawah posisi matahari sehingga bayangan benda tegak menunjukkan arah kiblat. Dalam arsitektur masjid, umumnya terdapat mihrab yaitu sebuah relung yang menunjukkan sisi kiblat. Selain itu, umat Islam juga menggunakan alat bantu seperti kompas kiblat dan perangkat lunak untuk menemukan arah ini. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Makedonia (kerajaan kuno)Injil orang EbionitSrigala Item