British Airways

maskapai penerbangan nasional asal Inggris
Revisi sejak 21 November 2018 13.09 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

British Airways adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Britania Raya dan di dunia dengan penerbangan trans-Atlantik dari Eropa dibandingkan dengan maskapai lain. Pusat operasinya berada di Bandara London Heathrow dan Gatwick, London serta beberapa pusat yang lebih kecil seperti di Bandara Internasional Manchester, Manchester dan Bandara Internasional Birmingham, Birmingham.

British Airways
Berkas:Logo ba lowres.jpg
IATA ICAO Kode panggil
BA BAW/SHT SPEEDBIRD SHUTTLE
Didirikan31 Maret 1974
(Setelah penggabungan BOAC & BEA
Penghubung
Program penumpang setiaExecutive Club
Lounge bandara
  • First Lounge
  • Executive Club Lounge
  • Galleries First
  • Galleries Club
  • Galleries Arrivals
  • Concorde Room
  • Terraces Lounge
AliansiOneworld
Anak perusahaan
Armada284
Tujuan183 (Tidak termasuk anak perusahaan & Code Sharing)
SloganTo Fly To Serve (Bahasa Indonesia: Untuk Terbang, Untuk Melayani)
Perusahaan indukInternational Airlines Group
Kantor pusatWaterside building, West Drayton, Inggris
Tokoh utamaKeith Williams (CEO & Chairman)
Situs webwww.ba.com
Waterside
British Airways Boeing 757

Sejarah

 
Boeing 707-300 BOAC sedang mengisi bahan bakar di Bandar Udara Internasional London Heatrow.
 
Vickers Vanguard BEA baru saja mendarat di Bandara Internasional Manchester.

Pada tahun 1967, terjadi kenaikan jumlah penumpang yang gencar di Inggris. Hal ini membuat pemerintah membuat suatu komite yang nantinya bisa memberikan nasihat yang bisa menyelesaikan masalah transportasi dan tentunya, transportasi udara. Pada tahun-tahun berikutnya, komite ini mengumpulkan berbagai data tentang maskapai penerbnagan yang nantinya bisa menghasilkan sebuah rekomendasi bagi pemerintah untuk melakukan penggabungan. Pada tahun 1971, komite ini memberikan rekomendasi resmi kepada parlemen Inggris di bidang ekonomi yang memutuskan agar melakukan penggabungan segera terhadap kedua maskapai yang mendominasi langit Inggris, BOAC & BEA. Atas rekomendasi tersebut, pemerintah melalui parlemen menyatakan setuju dengan apa yang disampaikan oleh komite tersebut dengan pengesahan Civil Aviation Act yang disahkan pada tahun itu juga. Disamping itu semua, Roy mason yang kebetulan menjadi Kepala badan perdagangan Inggris menyampaikan bahwa jika tidak ada penyesuaian dalam penggabungan ini, akan terjadi ketumpang tindihan yang lebih dan dapat menyebabkan terjadinya keborosan dalam manajemen. Akibat hal itu, parlemen memutuskan untuk menghentikan sementara penggabungan terkait dengan hal itu.

Baru pada tanggal 1 April 1972, Parlemen yang dipimpin oleh Edward Heath yang merupakan politisi Partai Konservatif melangsungkan penggabungan yang sempat berhenti 1 tahun lamanya dengan diikuti 5 maskapai yang merupakan anak perusahaan dari kedua maskapai, pemindahan ini juga ditetapkan dengan surat Air Corporation Order tahun 1973 dan menghasilkan penggabungan yang besar dengan jumlah armada yang terdiri dari 61 unit Hawker Siddeley Trident, 3 unit Vickers Vanguard, 18 unit BAC One Eleven, 1 unit BAC One Eleven 400, 19 unit Vickers Viscount, 2 unit Short SC7 Skyliner, 9 unit Merchantmen, 9 unit Vickers VC10, 22 unit Boeing 707 dan ditambah beberapa pesawat dan helikopter kecil, dan armada ini belum termasuk dengan pesanan yang akan datang seperti Lockheed L-1011 TriStar dan Concorde selain itu, karyawan dari kedua penggabungan ini bergabung dan berjumlah menjadi 58.000 karyawan. Pada tahun 1974, maskapi ini beroperasi dengan ancaman dari berbagai sisi seperti, melonjak tingginya harga minyak, banyaknya karyawan yang meminta kanikan gaji dan terjadi mogok kerja secara besar besaran, terkait hal ini, BA memutuskan untuk tidak melakukan PHK secara massal tetapi melakukan segera sistem intensifikasi penjualan tiket dan melakukan operasional dengan armada secara efisien yang berguna untuk mengurangi dan sistem ini diprakarsai oleh Roy Watts, membuat kenaikan jumlah penumpang yang naik BA meningkat drastis dari tahun 1978 yang hanya sekitar 16 juta penumpang meningkat drastis menjadi 30 juta penumpang pada tahun 1986.

Operasi

Operasi British Airways berpusat di Bandara London Heathrow, Gatwick dan Bandara Internasional Manchester. BA berhasil mendominasi Heathrow dan membuatnya disebut Benteng Heathrow. BA juga menguasai 36% slot lepas landas dan mendarat di Heathrow yang kebanyakan dipakai untuk penerbangan trans-Atlantik. Pesaingnya seperti Virgin Atlantic, bmi dan United Airlines menyatakan bahwa ini kurang baik untuk kompetisi dan disarankan agar beberapa slot dilelang. Sekarang, BA menguasai 42% slot di Heathrow dengan cara pembelian dari maskapai lain.

Beberapa layanan BA dilakukan oleh anak perusahaan dan waralaba seperti:

British Airways adalah salah satu perintis penggunaan tempat tidur dalam kabin untuk penerbangan jarak jauh. Pada 8 September 2004, BA menyatakan akan menjual 18,5% sahamnya di Qantas namun akan tetap beraliansi khususnya untuk Rute Kangguru. Maskapai ini juga merupakan salah satu pendiri oneworld, sebuah aliansi maskapai penerbangan.

Armada

Armada British Airways
Pesawat Keseluruhan Pesanan Penumpang Pangkalan
F J W M
Total
Airbus A318 2 32 32 LCY
Airbus A319-100 44

15

132
129
132
144
LHR
LGW
Airbus A320-200 50 18

15

156
137
156
152
LHR
Airbus A321-200 18

15

188
169
188
184
LHR
Airbus A350-1000 18 TBA LHR
Airbus A380-800 4 4 14 97 55 303 469 LHR
Boeing 737-400 16 13 132 145 LGW
Boeing 747-400 51 14
14
52
70
36
30
227
177
329
291
LHR
Boeing 767-300ER 20
24
26
24
144
221
192
247
LHR
Boeing 777-200 3 17 48 24 127 216 LHR
Boeing 777-200ER 43
14
48
48
24
40
203
122
275
224
LGW
LHR
Boeing 777-300ER 8 6 14 56 44 185 299 LHR
Boeing 787-8 4 4 35 25 154 214 LHR
Boeing 787-9 22 TBA LHR
Boeing 787-10 12 TBA LHR
Total 266 88

Armada beroperasi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "British Airways historic fleet". airfleets.net. Diakses tanggal 20 November 2009.