Resesi global

Revisi sejak 25 Mei 2020 08.19 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Resesi global adalah keadaan dimana kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan, atau penurunan output ekonomi dan kondisi ini dirasakan oleh mayoritas negara di dunia. International Monetary Fund memberikan penjelasan mengenai resesi global sebagai situasi penurunan PDB dunia, yang didasarkan pada indikator makroekonomi dunia, seperti jumlah pengagguran, capital flow, produksi industri, perdagangan saham, dan konsumsi minyak dunia[1]. Saat resesi global terjadi, negara-megara maju akan mengalami kontraksi yang dalam, dan perekonomian negara-negara berkembang akan melambat secara tiba-tiba, perdagagan saham menurun serta inflasi yang menurun dengan cepat.[2]

Gambaran

Dunia pernah mengalami resesi global selama beberapa kali, yaitu Depresi Besar 1929, Krisis minyak 1973, Krisis Asia 1997, dan Krisis ekonomi 2008. IMF memperkirakan pada tahun 2020 akan terjadi hal yang sama disebabkan pandemi koronavirus dan memberikan 3 pernyataan penting, pertama, prospek pertumbuhan ekonomi global bernilai negatif artinya mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Kedua, negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah akan merasakan dampak yang signifikan. Sejak pandemi koronavirus melanda dunia, tercatat bahwa investor telah menarik aliran dananya sebesar US$ 38 Miliar - aliran modal keluar tertinggi yang pernah ada. Ketiga, IMF akan meningkatkan pengawasan bilateral dan multilateral, serta meningkatkan keuangan darurat bagi negara-negara yang meminta bantuan.[3]

Referensi

  1. ^ Davis, Bob. "What's a Global Recession?". 
  2. ^ World Economic Outlook April 2009. 
  3. ^ "IMF proyeksi resesi ekonomi global pada 2020".