Pelabuhan Angin
Pelabuhan Angin Gunungsitoli merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Nias, yang berada di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Pelabuhan ini menghubungkan antara Pulau Nias dan Pulau Sumatera
Pelabuhan Angin Gunungsitoli | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Lokasi | Gunungsitoli |
Detail | |
Mulai beroperasi | 1980 |
Pemilik | Pelindo I[1] |
Jenis | Pelabuhan penyeberangan |
Luas perairan | - |
Luas lahan | - |
Luas lahan | - |
Tempat berlabuh | - |
Jenis dermaga | - |
Jumlah dermaga | - |
Sarat air | 9-11 mlsw |
Otoritas Pelabuhan | ASDP Indonesia Ferry Gunungsitoli[2] |
Menghubungkan Ke | Pelabuhan Sibolga, Aceh Singkil |
Statistik | |
Kedatangan kapal | Setiap hari |
Tentang
Pelabuhan Angin Gunungsitoli terletak di pantai barat Pulau Nias berjarak lebih kurang 80 mil dari Pelabuhan Sibolga. Secara administratif berada di Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara.
Hinterland pelabuhan ini menghasilkan komoditi karet, kelapa dan minyak nilam. Selain itu terdapat daerah kunjungan wisata pantai Lagundri, Kabupaten Nias Selatan yang merupakan salah satu pantai terbaik didunia untuk olah raga selancar air.
Alur panjang open sea kedalaman 11-12 mlws- Luas Kolam Open sea kedalaman 9-11 mlws.Secara morfologi Pelabuhan Angin Gunungsitoli terletak di daerah dataran rendah dengan pantai yang sempit.
Di sebelah Barat terdapat puncak bukit dengan ketinggian 184 meter.Keadaan hidro-oseanografi kawasan sekitar adalah landai dan banyak ditumbuhi pohon kelapa.
Dasar laut disekitar kawasan Pelabuhan Angin Gunungsitoli terjal terdiri dari lumpur karang dan lumpur pasir.Untuk posisi berlabuh ditetapkan di Pelabuhan Lama Gunung Sitoli yang jaraknya lebih kurang 2 Km dari Pelabuhan Angin Gunungsitoli.
Bobot total kapal yang dapat tambat didermaga adalah 6.000 DWT dengan draft 7 meter, panjang kapal maksimum 90 meter.
Sejarah
Pelabuhan merupakan suatu jembatan antar daratan dan lautan sebagai sarana aktifitas manusia. Pelabuhan Gunungsitoli merupakan pintu gerbang utama untuk memasuki Pulau Nias. Oleh karena itu pelabuhan Angin Gunungsitoli memegang peranan penting dalam perkembangan pembangunan di Pulau Nias maupun dalam menghubungkan Kota Gunungsitoli dengan daerah lainnya. Pelabuhan Angin Gunungsitoli bukan hanya sekedar tempat berlabuh / tempat bersandarnya kapal, melainkan juga sebagai sarana kegiatan ekonomi baik dalam hal transportasi maupun perdagangan. Pada masa Kolonial Belanda Pelabuhan Gunungsitoli yang terletak di Moawo (1864) dipindahkan ke dalam pusat kota yang terletak di Kelurahan Pasar (1926) dan pada tahun 1980 pelabuhan Gunungsitoli kembali dipindahkan di Kelurahan Labuhan Angin[3]
Referensi
- ^ Templat:Https://www.pelindo1.co.id/cabang/GST/id/Default.aspx
- ^ Templat:Https://www.indonesiaferry.co.id/komersil/index/20
- ^ "Pelindo I". Sejarah pelabuhan Gunungsitoli.