Bakaua

Revisi sejak 3 Juni 2020 07.43 oleh Alhuzaini (bicara | kontrib) (sedang membuat artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bakaua adalah sebuah tradisi berkenaan dengan pertanian yang terdapat di beberapa daerah Minangkabau. Tradisi ini semacam ritual tolak bala yang dilakukan sebelum atau bersamaan dengan kegatan turun ke sawah atau proses awal mengerjakan sawah. Bakua dilakukan dengan berkeliling kampung, membacakan doa bersama-sama kepada Allah sambil membakar kemenyan. Masyarakat percaya Allah akan melindungi mereka dari segala marabahaya dan bencana. Namun, saat ini tradisi itu perlahan mulai hilang di tengah masyarakat. Beberapa daerah yang masih terdapat tradisi bakaua yakni daerah Solok dan Sijunjung.[1][2][3]

Pembagian

Secara garis besarnya bakaua dibagi atas dua bagian, yakni bakaua ketek dan bakaua gadang. Pada dasarnya pembagian ini terletak pada besar kecilnya bentuk acara yang dilakukan. Bakaua ketek dilakukan dengan acara sederhana tidak membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan bakaua gadang dilakukan dengan menyembelih sapi (manggoroh) sebagai bentuk jamuan. Pada bakaua ketek yang hadir cuma dihadiri oleh anggota keluarga, sedangkan bakaua gadang yang diundang adalah warga nagari. Oleh karena itu tidak mengherankan pada bakaua gadang banyak orang yang datang. [4]

Bakaua dilakukan sebelum atau bersamaan dengan kegiatan turun ke sawah selalu diawali dengan acara bakaua. Dalam bakua, kegiatan yang dilakukan adalah memanjat doa pada Allah SWT. [5]

Referensi

  1. ^ Silvia Rosa, dkk (2011). Aneka Tradisi Minangkabau Menurut Adat Istiadat Kota Solok. Dinas Pariwisata Solok. hlm. 70-79.
  2. ^ RRI 2020, LPP. "Kearifan Lokal Minangkabau dalam Menghadapi Wabah Virus Corona". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-03. 
  3. ^ Liputan6.com (2020-03-20). "'Bakaua', Ritual Penangkal Bencana Masyarakat Minangkabau Zaman Dulu". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  4. ^ Silvia Rosa, dkk (2011). Aneka Tradisi Minangkabau Menurut Adat Istiadat Kota Solok. Dinas Pariwisata Solok. hlm. 70-79.
  5. ^ Silvia Rosa, dkk (2011). Aneka Tradisi Minangkabau Menurut Adat Istiadat Kota Solok. Dinas Pariwisata Solok. hlm. 70-79.