Museum Kalijati
Museum Kalijati adalah Rumah yang Bersejarah berada di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma, secara administratif berada di wilayah Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati.
Sejarah
Rumah Bersejarah Subang merupakan objek yang bernilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942 telah dilaksanakan penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang, yang ditandai dengan penandatangan naskah penyerahan tanpa syarat kekuasaan Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatangani perjanjian tersebut maka berakhirlah penjajahan Belanda secara keseluruhan di bumi Indonesia.[1]
Pada tanggal 28 Februari menjelang 1 Maret 1942 adalah momen yang sangat bersejarah menjelang penyerahan Belanda kepada Jepang pendaratan pasukan Jepang di Eretan Wetan. Pasukan yang dipimpin Kolonel Shoji ini bertugas menggempur pangkalan udara Kalijati dan menduduki Subang.
Rumah Bersejarah Kalijati dijadikan Museum di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang . Rumah Sejarah Kalijati banyak menyimpan bukti-bukti sejarah bagi bangsa Indonesia. Para pengunjung dapat melihat koleksi-koleksi museum yang berhubungan dengan masa penjajahan Belanda dan Jepang pada masa itu khususnya peristiwa penyerahan Belanda kepada Jepang. Rumah Bersejarah Kalijati merupakan rumah tinggal bergaya postmodern berukuran sekitar 10 x 10m, dengan atap berbentuk Iimas. Keletakan rumah sejarah pada sudut baratdaya blok perumahan menghadap ke arah timur. Bagian serambi depan yang berada di sisi utara berupa ruangan terbuka. Pada dinding di sisi utara terdapat gambar bendera Belanda, Jepang, dan Indonesia. Pintu masuk berada di bagian tengah atau di sisi selatan serambi depan. Memasuki ruang dalam bagian pertama merupakan semacam ruang tamu. Pada ruangan ini sekarang tersimpan barang-barang bersejarah berkaitan dengan perjanian penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang antara lain prasasti peringatan pendaratan pasukan Jepang, samurai Jepang, Guci keramik, dan beberapa benda pecah belah peralatan rumah tangga. Di sebelah kiri atau sebelah selatan ruangan ini terdapat kamar depan. Di ruang ini terpajang foto-foto lama mengenai berbagai peristiwa. Sangat menarik adalah penyajian peristiwa perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Foto-foto disusun secara kronologis dan dilengkapi dengan keterangan (caption). Ruang tamu kemudian masuk ke ruang tengah. Ruangan ini merupakan tempat dilaksanakannya perjanjian penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang. Di ruangan ini terdapat meja dan kursi yang dahulu dipakai perundingan. Meja terbuat dari kayu ditutup taplak bermotif kotakkotak berwarna hitam - putih . Sedangkan kursi juga terbuat dari kayu, bagian tempat duduk dan sandaran terbuat dari anyaman rotan . Susunan meja dan kursi dipertahankan sebagaimana posisi waktu perundingan. Meja dalam posisi memanjang dengan kursi berderet pada kedua sisi meja masing-masing tiga kursi. Deretan kursi sebelah dalam (selatan) merupakan tempat duduk Letnan Kolonel P G Mantel, Letnan Jenderal Ter Poorten, dan H. Mayor Jenderal Bakers. Deretan kursi sebelah luar (utara), yaitu dekat dengan jendela merupakan tempat duduk Kepala Staf Seisaguro Okazaki, Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, dan Drs. Thijs. Pada dinding dalam terpampang lukisan peristiwa perundingan. Di sebelah kiri (selatan) ruang tengah terdapat kamar tengah. Di kamar tengah selain dipajang foto-foto lama juga tersimpan peralatan lama seperti misalnya radio listrik. Ruang tengah kemudian masuk ke ruang dalam yang berfungsi sebagai dapur.
Rumah tersebut diresmikan sebagai museum dan kini lebih dikenal dengan sebutan Rumah Sejarah pada 21 Juli 1986.[2]
Koleksi Museum Kalijati :
1. Batu prasasti 1 Buah
2. Meja perundingan 1 Buah
3. Kursi perundingan 8 Buah
4. Lukisan sejarah 4 Buah
5. Lukisan pesawat 1 Buah
6. Sketsel foto sejarah 5 Buah
7. Meja tamu 1 Set
8. Ranjang besi 2 Buah
9. Lemari kayu 2 Buah
10. Jam dinding 1 Buah
Referensi
- ^ Direktorat Museum Indonesia. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 264.
- ^ Ari, Musthari (2014-06-11). "Inilah 3 Museum di Subang yang Wajib Dikunjungi". KOTASUBANG.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-06.