Sindrom hipertimesia

Revisi sejak 14 Juni 2020 21.41 oleh Akbar Soepadhi (bicara | kontrib) (Menanbahkan paragraf Dan kutipan)

Sindrom Hipertimesia (Hyperthymesia Syndrome) atau sindrom mengingat superior, sering disebut juga sebagai highly superior autobiographical memory/ memori autobiografi yang sangat unggul (HSAM) adalah kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan untuk dapat mengingat kembali segala kejadian dan pengalaman pribadi yang pernah ia lewati dalam hidupnya secara detail.[1] secara etimologi julukan hipertimesia diserap dari istilah yunani yaitu hyper yang berarti berlebihan atau terlalu banyak, dan thymesis yang berarti mengingat atau mengenangkan.[2]

Diagnosis

Mekanisme fungsi kerja otak manusia pada umumnya hanyalah sebagai tempat penyimpanan memori terhadap apa yang telah mereka lakukan. Namun memori tersebut bersifat sementara dan akan memudar, terkecuali ingatan yang disimpan merupakan kejadian yang sangat penting dan bermakna menurut mereka, hal tersebut dapat disimpan sebagai memori jangka panjang. Sedangkan yang terjadi pada orang yang memilkki sindrom hipertimesia adalah mampu menyimpan memori jangka pendek sekalipun secara akurat dan mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Salah satu penelitian oleh Aurora LePort dari Pusat Neurobiologi Pembelajaran dan Memori (CNLM), Universitas California, Irvine, menyebutkan bahwa pengidap sindrom hipertimesia sering dapat mengingat hal-hal yang terjadi sejak mereka masih kecil setidaknya peristiwa-peristiwa yang mereka alami di usia 10 tahun ke atas.[1]

Orang yang mengalami sindrom hipertimesia cenderung melamun dan berfantasi, serta dapat terjadi pada orang-orang dari berbagai usia, latar belakang kehidupan maupun tingkat kecerdasan seseorang. sejauh ini jumlah orang yang telah didiagnosis mengidap sindrom hipertimesia masih sangat kecil. Penelitian pertama kali dilakukan oleh profesor James McGaugh pada tahun 2006 yang melibatkan seorang relawan bernama Jill Price. ia mampu mengingat segala hal.[3]

Penyebab pastinya masih belum diketahui hingga saat ini, namun ilmuwan menyimpulkan dapat diketahui dari beberapa faktor kuat.Ilmuwan memiliki hipotesis bahwa sindrom hipertimesia dapat terjadi karena faktor genetik. Namun, penelitian saat ini sedang berlangsung. Dari sisi biologis, orang dengan HSAM kemungkinan memiliki hiperaktif di bagian otak tertentu, seperti amigdala. Studi lain menunjukkan bahwa orang dengan HSAM mengalami peningkatan aktivitas di berbagai daerah otak, seperti lobus parietal superior dan inferior. Sementaea dari perspektif Psikologis, teori ini menyiratkan bahwa orang-orang dengan HSAM secara obsesif memikirkan pengalaman mereka sebelumnya, memikirkan peristiwa-peristiwa ini secara teratur membantu memperkuat kemampuan untuk mengingatnya. Dengan demikian, ini memungkinkan orang dengan sindrom hipertimesia mampu mempertahankan ingatan mereka.[4]

Referensi

  1. ^ a b "Hyperthymesia | People With Potential". www.peoplewithpotential.org. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  2. ^ "Hyperthymesia (hyperthymestic syndrome) : Symptoms, Causes and Treatments". Hello Doktor (dalam bahasa Inggris). 2018-05-22. Diakses tanggal 2020-06-14. 
  3. ^ "Highly Superior Autobiographical Memory". Center for the Neurobiology of Learning and Memory (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14. 
  4. ^ "Hyperthymesia: Definition, causes, and symptoms". www.medicalnewstoday.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14.