Erajaya Swasembada
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2016. |
Erajaya Swasembada (PT. Erajaya Swasembada, Tbk., IDX: ERAA) adalah perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesoris, komputer, dan segala jenis gadget elektronik.[1][2] Presiden Direktur ERAA terakhir hingga pada tahun 2015 adalah Budiarto Halim. Berkat kepemilikannya mengenai empat anak perusahaannya Erafone Artha Retailindo, Sinar Eka Selaras, Era Sukses Abadi, dan Teletama Artha Mandiri (TAM), ERAA disebut juga Erajaya Group.[1] Pemegang saham utama perusahaan ini adalah Eralink International dengan besaran 59.97%.[1][2]
Terbuka | |
Kode emiten | IDX: ERAA |
Industri | Ritel |
Didirikan | 1996 |
Kantor pusat | Jl. Gedong Panjang 29 - 31 Pekojan - Tambora Jakarta Barat 11240, Indonesia |
Tokoh kunci | Budiarto Halim, CEO |
Produk | Ritel Produk dan Layanan Telekomunikasi |
Pendapatan | Rp 34.74 Triliun (FY 2018) |
Rp 850.09 Miliar (FY 2018) | |
Total aset | Rp 12.68 Triliun (FY 2018) |
Total ekuitas | Rp 4.82 Triliun (FY 2018) |
Pemilik | Eralink Internasional (59.97%) Publik (40.03%) |
Karyawan | 2,280 (FY 2017) |
Anak usaha | PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya) PT Teletama Artha Mandiri (TAM) PT Erafone Artha Retailindo (ERAFONE) PT Sinar Eka Selaras (SES) PT Data Citra Mandiri (iBox) PT Prakarsa Prima Sentosa (PPS) PT. Multi Media Seluler (MMS) PT. Data Media Telekomunikasi (DMT) |
Situs web | http://www.erajaya.com/ |
Perjalanan usaha
Perusahaan ini dibangun pada tahun 8 Oktober 1996.[3] Selanjutnya pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM).[3] Berkat kerjasama ini, di akhir tahun 2012 ERAA memperoleh memperoleh profit sebesar 300%.[3] Di akhir tahun 2011, perusahaan ini mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka. Pada tahun ini pula Erajaya Group membangun delapan outlet dengan nama Erafone Megastore.[3]
Pada Agustus 2012, melalui anak perusahaanya, PT Data Citra Mandiri (DCM) mengakuisis iBox yang merupakan perusahaan ritel untuk produk Apple di Indonesia.[4] Pada tahun ini pula Erajaya meluncurkan situs e-commerce bernama erafone.com. Jumlah saham penjualan pada tahun 2012 adalah 32%.[3]
Pada Juni 2013, Erajaya Group telah mengoperasikan 88 pusat distribusi dan 423 pusat ritel di 17 provinsi di Indonesia serta telah membangun sebanyak 18000 penjual pihak ketiga.[3] Kerjasama yang dibangun di antaranya adalah dengan perusahaan Acer, Apple, Asus, BlackBerry, Dell, HTC, Huawei, Lenovo, LG, Motorola, Nokia, Samsung dan Sony.[3] Selain itu kerjasama juga digalakan dengan operator telekomunikasi Indonesia seperti Axis, Esia, Indosat, Telkomsel dan XL Axiata untuk mendistribusikan produk mereka.[3]
Pada 15 November 2014, Erajaya Group melalui anak usaha Erajaya Swasembada, PT Teletama Artha Mandiri (TAM) menjadi distributor dan importir telepon seluler asal Tiongkok, Xiaomi.[5]
Saham
Di akhir tahun 2011, Erajaya mengubah perusahaan menjadi terbuka dengan melayangkan saham sebesar 31.7% (kode ERAA) di Bursa Efek Indonesia.[1] Sembilan bulan kemudian, pada September 2012, PT Eralink International selaku pemain utama saham Erajayaa, menjual 8.3% saham tambahan.[1] Hingga akhirnya pada tahun 2012, jumlah presentase saham yang terjual ke publik berjumlah 40.03%.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f (Inggris) Indonesia Investments. "Erajaya Swasembada".
- ^ a b (Inggris) Bloomberg. "Erajaya Swasembada".
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Erajaya. "Erajaya Swasembada: About".
- ^ (Inggris) SWA. "Pasca Akuisisi, Erajaya Resmikan iBox Pertama".
- ^ (Inggris) Viva News. "Erajaya Group Ditunjuk jadi Partner Xiaomi".