Koronavirus menjangkit di Sabah, Malaysia pertama kali pada 12 Maret 2020.

Pandemi koronavirus di Sabah
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSabah, Malaysia
Tanggal kemunculan12 Maret 2020
(4 tahun, 8 bulan, 2 minggu dan 3 hari)
AsalWuhan, Hubei, Tiongkok
Kasus terkonfirmasi359
Kasus dirawat
7
Kasus sembuh345
Kematian
7
Wilayah terdampak
20/26 (Positif)
5/26 (Aktif)
Situs web resmi
covid19.sabah.digital/covid19

Kejadian

Seseorang yang merupakan warga distrik Tawau, Sabah dinyatakan positif COVID-19 setelah mengikuti kegiatan jama'ah tabligh di Masjid Sri Petaling yang diselenggarakan pada 27 Februari - 1 Maret 2020.[1]

Dampak

Pembelian panik

Kelangkaan

Semenjak bulan Januari masker dan penyanitasi tangan di Kota Kinabalu, Sabah mengalami kelangkaan. Toko-toko serbaguna, apotek, dan toko 24 jam kehabisan persediaan akan barang-barang tersebut.[2] Selain langka, harga barang-barang tersebut naik dengan tajam. Petugas dan pemerintah melakukan inspeksi, yang bertujuan untuk memastikan bisnis seperti apotek dan toko tidak mengambil keuntungan dan menaikkan harga masker wajah karena wabah COVID-19.[3]

Pemulangan warga asing

Statistik




Referensi

  1. ^ "Sabah's first Covid-19 case found in Tawau | Daily Express Online - Sabah's Leading News Portal". www.dailyexpress.com.my. Diakses tanggal 2020-06-18. 
  2. ^ "Face masks, hand sanitiser sold out in JB, KK". The Malaysian Reserve (dalam bahasa Inggris). 2020-01-28. Diakses tanggal 2020-06-18. 
  3. ^ "Three businesses in Sabah selling overpriced masks compounded RM30,500 | The Star". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-06-18.