Pandemi Covid-19 di Sarawak

Koronavirus menjangkit di Sarawak, Malaysia pertama kali pada 13 Maret 2020.

Pandemi koronavirus di Sarawak
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSarawak, Malaysia
Tanggal kemunculan13 Maret 2020
(4 tahun, 8 bulan, 1 minggu dan 2 hari)
AsalWuhan, Hubei, Tiongkok
Kasus terkonfirmasi561
Kasus dirawat
10
Kasus sembuh534
Kematian
17
Situs web resmi
sdmc.sarawak.gov.my

Kejadian

Sarawak mencatat kasus pertama COVID-19 yang menjangkit tiga orang pada 13 Maret 2020. Wakil Kepala Menteri Datuk Amar Douglas Uggah mengatakan dua kasus berasal dari klaster yang menghadiri tabligh di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur pada 28 Februari - 1 Maret, sementara yang ketiga adalah anggota keluarga dari klaster tersebut. Ketiganya merupakan berasal dari Kuching. Departemen Kesehatan negara bagian telah melacak 236 peserta dari Sarawak. Dari mereka yang dilacak, 173 berada di bawah pengawasan rumah sementara 63 adalah orang yang sedang diselidiki untuk COVID-19.[1]

Langkah pencegahan

Tahap 1

Kepala Menteri Datuk Patinggi Abang Johari Abang Openg menyampaikan bahwa semua kegiatan di pendidikan usia dini, taman kanak-kanak, dan sekolah tahfiz ditutup selama dua minggu mulai tanggal 17 Maret 2020. Selain itu, institusi pendidikan tinggi, baik pemerintah maupun swasta, akan menunda kegiatan akademik selama dua minggu yang dimulai tanggal 17 Maret 2020. Kegiatan pemerintah negara bagian yang melibatkan lebih dari 50 orang akan dibatalkan atau ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Semua yang mengunjungi dan mendatangi Sarawak harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.[2] Pemerintah Daerah dan Kementerian Perumahan memberikan arahan untuk semua tempat makanan dan warung tutup pada pukul 8 malam setiap hari selama periode PKP. Selain itu, semua toko makanan dan minumam, kafe, dan food courts juga sejalan dengan peraturan tersebut. Aturan ini berlaku pada pada 18 sampai 31 Maret 2020.[3]

Tahap 2

Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Datuk Karim Rahman Hamzah pada 13 April mengatakan tidak memberikan izin untuk usaha salon dan potong rambut untuk buka selama masa PKP tahap 2 (1 - 4 April 2020). Selain itu, untuk mengurangi penyebaran COVID-19 dibuka dua kali dalam tiap pekan toko yang menjual perangkat keras, toko pertanian (pupuk dan makanan hewan), dan toko mesin industri dan pertanian.[4] Toko-toko tersebut diperbolehkan buka pada hari Selasa dan Kamis pada pukul 07.00 hingga 19.00.[5]

Tahap 3

Pada PKP tahap 3 (15 April - 28 April 2020) memberikan arahan apabila mengendarai kendaraan pribadi harus satu orang. Tetapi, Komite Manajemen Bencana Sarawak telah memberikan pengecualian bagi petani dan istri mereka untuk bepergian dengan kendaraan atau sepeda motor yang sama untuk pergi ke pertanian mereka.[6] Pemerintah juga mengatakan pada 21 April 2020 mengatakan komite telah memutuskan bahwa toko-toko yang menjual bahan-bahan kue dan aksesori akan diizinkan untuk buka dua kali dalam sepekan, pada hari Rabu dan Jumat, dari pukul 07:00 hingga 19:00, hal ini memungkinkan untuk keluarga mempersiapkan Hari Raya dan Festival Gawai.[7]

Tahap 4

PKP tahap 4 (29 April - 3 Mei 2020) ini Sarawak telah memutuskan untuk mengikuti peraturan nasional terbaru yaitu mengizinkan dua anggota keluarga dekat untuk bepergian dengan mobil.[8]

Tahap 5

PKP tahap 5 (4 Mei - 12 Mei 2020) Sarawak mengizinkan berbagai kegiatan ekonomi dibuka kembali pada 12 Mei dengan peraturan yang ketat pada prosedur operasi standar. Wakil Kepala Menteri Datuk Amar Douglas Uggah mengatakan protokol tersebut akan diterbitkan di surat kabar lokal selama dua hari yang dimulai pada 10 Mei 2020. Apabila penduduk ingin membuka kembali bisnis, mereka hanya perlu memberi tahu komite manajemen bencana, tanpa harus mengajukan permohonan persetujuan.[9]

Tahap 6

Pemulihan dari PKP

Statistik




Referensi

  1. ^ "Sarawak's first three Covid-19 cases traced to Sri Petaling Mosque". 
  2. ^ Povera, Adib (2020-03-16). "Covid-19: Sarawak schools to shut, or have holidays extended | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19. 
  3. ^ "Sarawak orders all eateries to close at 8pm during MCO". Borneo Post Online (dalam bahasa Inggris). 2020-03-19. Diakses tanggal 2020-06-19. 
  4. ^ Tawie, Sulok. "Sarawak records seven new Covid-19 cases today | Malay Mail". www.malaymail.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19. 
  5. ^ "Covid-19: Two die, death toll now at 12 in Sarawak | The Star". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-06-19. 
  6. ^ Tawie, Sulok. "Sarawak couples involved in farming allowed to travel in same vehicle during MCO, says DCM | Malay Mail". www.malaymail.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19. 
  7. ^ "Covid-19: Latest death in Sarawak raises state total to 15 | The Star". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-06-19. 
  8. ^ Bernama (2020-04-30). "MCO: S'wak allows immediate family members to travel in pairs - Uggah". Malaysiakini (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19. 
  9. ^ "Economic activities to resume in S'wak on May 12 with strict SOP | The Star". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-06-19.