Bola nafo

Revisi sejak 1 Januari 2020 19.01 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Bola Nafo terdiri dari dua suku kata yaitu bola dan afo. Bola diartikan sebagai tempat, sedangkan afo adalah lima ramuan yang sering disebut sebagai tradisi makan sirih bagi orang Nias, yaitu; ari tawuo (daun sirih), betua (kapur), gambe (daun gambir), bago (tembakau), dan fino (buah pinang).[1] Bola Nafo merupakan benda anyaman sederhana berbentuk kantong sirih. Bola Nafo merupakan benda berharga untuk tradisi komunal masyarakat Nias. Biasanya, Bola Nafo akan dikalungkan pada leher patung Ina Mbanua. Ina Mbanua adalah dewi yang dimuliakan masyarakat suku Nias sebagai lambang kesuburan. Makan sirih sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap hari oleh semua kalangan umur. Makan sirih mempunyai makna yaitu, sebagai bentuk penyatuan pikiran yang berbeda, menghindari perpecahan dan membangun harapan. karena itu, makan sirih merupakan tahap awal dalam kegiatan pertemuan adat, keluarga, dan acara besar masyarakat Nias. Bola Nafo dibuat oleh perempuan di setiap kampung di Nias yang digunakan untuk kebutuhan sendiri atau dijual sebagai barang kerajinan di pasar-pasar tradisional dan toko souvenir untuk para wisatawan. Bola Nafo kini beralih fungsi sebagai penyimpanan emas, dompet, tempat menyimpang uang.[2]

Referensi

  1. ^ Borokoa (4 February 2010). "Bolanafo dan Perempuan Nias". Nias Online. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ Indonesia (2018). Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Dua. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 335.  line feed character di |publisher= pada posisi 40 (bantuan)