Me'eraji
Me'eraji adalah salah satu budaya masyarakat Gorontalo yang merupakan perwujudan adri peringatan Isra'-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Tradisi masyarakat gorontalo ini dilakukan dalam memperkuat keimanan umat Islam di daerah tersebut. Me'eraji berupa pembacaan naskah yang didahului oleh kegiatan seremonial yang disebut dengan 'acara nasional dan tradisional'. Naskah me'eraji dimiliki oleh para imam (Ieebi) dan pemangku adat yang telah tersebar luas dikalangan masyarakat. Isi naskah me'eraji: dibacakan secara bergantian pada waktu memperingati Isra'Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Orang yang membacakan naskah me'eraji disebut ta mome'erajia.
Tradisi ini berlangsung selama delapan jam, naskah me’eraji dibacakan dengan cara melagu agar terdengar indah dan menarik masyarakat. Pembaca kisah menyampaikan kisah tersebut dengan cara duduk di kursi yang di depannya tersedia meja tempat meletakkan naskah. Para pendengar duduk secara bersila di lantai yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Di samping dilaksanakan di masjid pembacaan naskah me’eraji sering dilaksanakan juga di rumah-rumah penduduk dengan mengundang para pemikraj. Masyarakat yang melaksanakan pembacaan naskah me'eraji di rumahnya, mempunyai tujuan-tujuan tertentu antara lain: (1) Agar mereka terhindar dari musibah, seperti kebakaran. gangguan orang~orang atau roh-roh jahat. (2) kalau ada orang sakit di rumah itu. akan sembuh penyakitnya, (3) mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SW1‘, (4) murah rezeki, dan (5) permohonan kepada Allah. Insya Allah dikabulkan.[1]
Referensi
- ^ Ratnawati, Lien (2018). Penerapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2018. Jakarta: 2018. hlm. 328.