Fatimah Hashim

politisi asal Malaysia

Fatimah binti Hashim (25 Desember 1924 – 9 Januari 2010) adalah seorang pejuang kemerdekaan Malaysia yang belakangan menjabat sebagai menteri Malaysia. Bersama suaminya, Tan Sri Abdul Kadir Yusuf, mereka merupakan pasangan pertama dan satu-satunya yang menjabat sebagai menteri secara bersamaan dalam sejarah Malaysia.

Politik

Awal memasuki dunia politik, Fatimah masih berusia 20 tahun. Ia ikut serta dalam perjuangan untuk kemerdekaan Malaysia lewat Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Ia tercatat sebagai anggota ke-315 UMNO. Fatimah belakangan lebih dikenal melalui Wanita UMNO, yang merupakan organisasi sayap perempuan UMNO. Ia memimpin organisasi tersebut selama 16 tahun hingga 1972.

Sebagai pejuang kemerdekaan, Fatimah melihat fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai untuk rakyat di bawah pemerintahan kolonial, terutama untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Ia mengingat bahwa selama kunjungannya ke Kota Bharu, dirinya harus menunggu ketinggian air surut sebelum agar ia menyeberangi sungai untuk mengunjungi penduduk desa karena tidak ada jembatan.

Setelah kemerdekaan, sang suami terus mendorongnya untuk terlibat dalam politik. Abdul Kadir Yusuf, yang saat itu Jaksa Agung, terikat aturan pemerintah sehingga tidak bisa aktif dalam politik. Sang suami menyarankannya untuk tidak duduk di rumah tetapi terus berjuang dan membantu orang miskin. Sang suami bahkan bersedia menemaninya ke pertemuan dengan menjadi supirnya.

Fatimah terpilih sebagai anggota parlemen dan kemudian menjadi Menteri Kesejahteraan di kabinet Malaysia. Pada saat yang sama, suaminya menjadi Menteri Hukum, menjadikan mereka satu-satunya pasangan yang menjabat sebagai menteri secara bersamaan dalam sejarah Malaysia.

Kehidupan pribadi

Fatimah dan Tan Sri Abdul Kadir Yusuf memiliki 6 anak, 19 cucu, dan 11 cicit. Putri sulung mereka, Mariam, pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perpustakaan Nasional Malaysia. Putra kedua mereka, Mohamed Shah, pernah menjabat sebagai Ketua McDonald's Malaysia (divisi McDonald's) dan merupakan pendiri Ronald McDonald's Charity Club (RMCC) Malaysia. Putra ketiga mereka, Dato Profesor Emeritus Dr Khalid Abdul Kadir sebelumnya adalah direktur Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, dan sekarang menjadi Kepala Sekolah Klinik di Monash University Malaysia. Putra keempat, Datuk Ali Abdul Kadir adalah seorang akuntan ulung yang telah memegang posisi bergengsi seperti ketua Ernst & Young Malaysia, bertugas singkat sebagai ketua Komisi Sekuritas,, dan baru-baru ini pensiun sebagai Ketua Kelompok Investasi Dubai. Divisi Malaysia. Putranya yang kelima, Abdul Karim, ada dalam bisnis dan penasihat di beberapa perusahaan publik dan swasta. Faridah, putri bungsunya juga merupakan penasihat bank investasi yang berbasis di Denmark.