Pekan Kebudayaan Nasional

Pekan Kebudayaan Nasional atau sering dikenal dengan singkatan PKN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, yang diwujudkan dengan cara menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.[1]

Pekan Kebudayaan Nasional merupakan serangkaian aktivitas berjenjang dari desa hingga pusat yang terdiri atas kompetisi daerah, kompetisi nasional, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi, dan pergelaran karya budaya dengan tujuan melestarikan budaya Indonesia.[2]

Sejarah

Setelah suksesnya ASIAN GAMES 2018, maka Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) tahun 2018 mengajukan ide serupa namun dalam tema kebudayaan. Dari kesadaran untuk menghidupkan gerakan kebudayaan di tingkat akar rumput, lalu berujung pada sebuah ide untuk menggelar Pekan Kebudayaan Nasional. Ide ini kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[2]

Kategorisasi kegiatan

Setidaknya ada lima kegiatan besar yang ada dalam Pekan Kebudayaan Nasional, yaitu Kompetisi Daerah, Kompetisi Nasional, Konferensi Pemajuan Kebudayaan, Ekshibisi Kebudayaan, dan Pergelaran Karya Budaya Bangsa. Kompetisi Daerah merupakan kompetisi seni khas dari tiap provinsi di Indonesia, sementara Kompetisi Nasional merupakan ajang kompetisi permainan tradisional yang dilaksanakan secara berjenjang, dari desa hingga ibukota. Terkait kompetisi permainan tradisional ini, Hilmar menjelaskan alasannya.[2]

  1. ^ Pekan Kebudayaan Nasional. diakses 6 Agustus 2020 dari situs indonesia.go.id
  2. ^ a b c Menghidupkan Kebudayaan dari Akar Rumput Melalui Pekan Kebudayaan Nasional. diakses 6 Agustus 2020 dari situs kemendikbud