Penyakit asam lambung

Revisi sejak 12 Agustus 2020 12.33 oleh Mrzuhdy (bicara | kontrib) (Saya menambahkan hal yang penting yaitu penegakan diagnosis penyakit asam lambung. Selain itu, saya rincikan juga tentang pemeriksaan penunjang yang biasanya dianjurkan oleh dokter kepada pasien.)

Penyakit Asam Lambung adalah penyakit yang ditandai dengan rasa nyeri dan terbakar dibagian dada, yang disebabkan oleh asam lambung yang naik hingga kekerongkongan. Penyakit ini juga biasa dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD).[1]

Faktor Risiko[2]

Penyakit ini bisa dialami baik orang dewasa maupun anak-anak; wanita ataupun laki-laki. Namun, ada bermacam kondisi yang membuat seseorang menjadi lebih memiliki risiko terkena penyakit ini, antara lain:

  • Berat badan berlebih hingga obesitas.
  • Penyakit skleroderma.
  • Perempuan dalam kondisi hamil.
  • Perokok berat.
  • Individu dengan kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.

Penyebab

Asam lambung dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Kelebihan berat badan[3]
  2. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi[4]
  3. Terlalu banyak pikiran atau Stres[5]
  4. Alkohol dan minuman yang berkafein seperti kopi juga dapat memicu naiknya asam lambung[6]

Gejala Penyakit Asam Lambung

Keluhan dan gejala asam lambung akan muncul ketika telah berlebihan produksinya di rongga lambung dan naik kerongkongan atau bahkan hingga ke rongga mulut. Hal ini ditandai dengan perasaan panas seperti terbakar di ulu hati dan dada serta nyeri pada tenggorokan. Mulut juga akan terasa asam ketika cairan asam lambung telah menyentuh rongga mulut. Keluhan sensasi seperti terbakar ini akan dialami selama beberapa jam dan bertambah buruk dengan posisi membungkuk, terbaring, atau pun setelah makan.

Gejala Pada Orang Dewasa

Selain dua gejala di atas (sensasi terbakar dan asam di mulut), orang dewasa juga dapat mengalami gejala seperti di bawah ini:

  • Perasaan terganjal pada belakang mulut atau pangkal kerongkongan terutama ketika saat menelan.
  • Jumlah gas di dalam lambung terlampau banyak sehingga mudah merasa kenyang.
  • Sakit tenggorokan khususnya saat proses menelan air atau makanan.
  • Suara berubah menjadi sedikit serak (hal ini disebabkan oleh peradangan kronis pada tenggorokan dan mengenai pita suara).
  • Peradangan kronis pada tenggorokan ini juga menyebabkan batuk kronis yang dirasakan lebih sering pada malam hari.
  • Mudah merasakan mual dan muntah.
  • Mulut sering berbau akibat kelebihan gas dari rongga lambung.
  • Sesak nafas dimana sesak dirasakan menekan paru-paru dari area ulu hati.[7]

Gejala Pada Bayi dan Anak-Anak

Anak-anak dan bayi juga bisa merasakan keluhan dan gejala asam lambung naik. Hal ini diakibatkan oleh kekuatan sfingternya yang belum terlalu sempurna. Adapun beberapa kemungkinan gejala yang bisa muncul, antara lain:

  • Gumoh setelah makan atau menyusui (gumoh ini sebenarnya normal pada bayi mengingat belum sempurnanya kekuatan sfingter tadi, akan tetapi akan menghilang seiring dengan pertambahan usia).
  • Sendawa yang berlebihan sehabis meminum susu atau makan.

Diagnosa

Diagnosa penyakit asam lambung dibuat berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter biasanya akan menanyakan seputar gejala dan keluhan yang telah dijelaskan di atas. Setelah itu, dokter akan menguji data subjektif dari pasien melalui pemeriksaan fisik. Bila tetap ada keraguan diagnosa maka biasanya dokter akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan Penunjang

Adapun jenis pemeriksaan penunjang yang bisa dilaksanakan oleh dokter dalam rangka penegakan diagnosis pasti antara lain:

1. Elektrokardiogram

Ini sebenarnya modalitas untuk mengetahui fungsi kerja jantung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis serangan jantung pada pasien asam lambung naik yang menunjukkan gejala nyeri dada (perasaan panas di ulu hati dan dada). Asam lambung naik jantung berdebar juga bisa dibuatnya. Jadi, sebelum pemeriksaan enzim jantung yang lengkap dilaksanakan, evaluasi EKG ini bisa diandalkan.

2. Gastroskopi

Gastroskopi adalah alat modalitas untuk melihat langsung keadaan lambung. Alat ini ibarat teropong yang dimasukkan ke dalam rongga lambung. Selain melihat keadaan lambung, alat ini juga dapat mengambil sampel jaringan lambung. Sampel ini diperlukan untuk menilai proses apa yang terjadi di lambung, bisa hanya sebatas peradangan hingga penyakit kanker.

3. Manometri Esofagus

Alat ini berfungsi untuk menilai irama gerakan otot ketika menelan. Dengan alat ini kita akan tahu berapa kekuatan otot-otot sfingter esofagus (otot-otot yang menjadi pintu rongga lambung).

4. Sinar X

Foto sinar X juga bisa dilaksanakan pada pasien penyakit asam lambung. Foto yang diambil adalah foto dada dan abdomen. Dari foto sinar X ini maka akan bisa dinilai bagaimana kepatenan saluran kerongkongan, apakah sudah terjaadi peradangan atau jaringan parut.

5. Tes Kadar Keasaman Kerongkongan

Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk menilai derajat keasaman kerongkongan. Selang akan dimasukkan ke kerongkongan pasien. Selang ini berhubungan dengan komputer yang dapat menilai tingkat pH. Semakin rendah pH (semakin asam) maka kecurigaan penyakit asam lambung naik semakin tinggi.[8]

Referensi

  1. ^ "Penyakit Asam Lambung". Alodokter. 2014-08-25. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  2. ^ Sachmud, Amrizal (2 Maret 2020). "Penyakit asam lambung". DrZuhdy.com. Diakses tanggal 27 Juni 2020. 
  3. ^ Halodoc. "Penyakit Asam Lambung - Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan, Kapan Harus ke Dokter? | Halodoc.com". halodoc. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  4. ^ Halodoc. "Penyakit Asam Lambung - Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan, Kapan Harus ke Dokter? | Halodoc.com". halodoc. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  5. ^ Halodoc. "Penyakit Asam Lambung - Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan, Kapan Harus ke Dokter? | Halodoc.com". halodoc. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  6. ^ "7 Penyebab Asam Lambung Naik, Gejala dan Cara Mencegahnya". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-01. 
  7. ^ Sachmud, Amrizal (22 April 2020). "Apakah Sesak Nafas Karena Asam Lambung Sembuh Dengan Sendirinya?". DrZuhdy.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  8. ^ Sachmud, Amrizal (Februari 2020). "Asam Lambung Naik". DrZuhdy.com. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.