Dipha Barus

disjoki, penulis lagu, dan produser musik Indonesia

Dipha Kresna Aditya Barus atau dikenal dengan Dipha Barus (lahir di Jakarta, 4 Januari 1986; umur 34 tahun) atau dikenal dengan Dipha Barus adalah komposer, produser dan disjoki (DJ) musik Indonesia.

Dipha Barus
Nama lahirDipha Kresna Aditya Barus
Lahir4 Januari 1986 (umur 38)
Indonesia Jakarta, Indonesia
GenreEDM
House
R&B
Hip-Hop
PekerjaanDisjoki
Musisi
Produser
Komposer
Tahun aktif2010–sekarang

Ia memperoleh ketenaran nasional untuk duetnya tahun 2016 dengan penyanyi Kallula, "No One Can Stop Us" dan terus menghasilkan lagu yang sukses bekerja sama dengan artis terkenal, termasuk Nadin Amizah, Raisa dan Monica Karina. Berbagai penghargaan yang diraih Dipha antara lain Indonesian Music Awards dan Rolling Stone Indonesia's Editor's Choice Awards.

Biografi

Dipha Kresna Aditya Barus lahir di Jakarta pada tanggal 4 Januari 1986. Kecintaannya terhadap musik terbentuk sejak masa kanak-kanak yang didukung oleh koleksi musik almarhum ayahnya yang sangat banyak. “Tapi pada dasarnya saya mulai mencintai musik karena saya tidak punya pilihan lain,” ujar Dipha. Karena ayahnya memutuskan untuk tidak mengganti televisi keluarga mereka yang dicuri, Dipha dan adiknya menemukan musik sebagai satu-satunya bentuk hiburan mereka. Rutin mengunjungi toko-toko kaset pada akhir pekan bersama ayahnya, memberi Dipha kesempatan untuk menemukan musik-musik baru dan memperkuat kecintaannya pada musik. Saat itu, ia juga kerap mengunjungi rumah sepupunya, Bambang Reguna Bukit atau Bams (mantan penyanyi band Samsons Indonesia), di mana ia sering menonton program musik internasional di televisi dan membaca majalah musik impor. Dipha mulai bermain musik sejak usia 6 tahun setelah mengambil les piano dan gitar. Saat duduk di Sekolah Dasar, dia tergabung dengan band yang memainkan musik gospel dalam bentuk jazz. Keyboard Roland E-86 yang ia punya di rumah pada saat itu memberikan jalan pada ketertarikannya pada musik elektronik yang juga dipicu oleh lagu The Chemical Brothers, "Setting Sun".

Sejak SMP hingga SMA, ia terus bermain musik dan mendirikan band cover yang memberikan penghormatan kepada Bad Religion, Green Day, Dead Kennedys, hingga Jamiroquai. “Saya bermimpi untuk menggabungkan setiap musik yang saya suka, dari jazz, funk, musik Brazil sampai punk. Kemudian saya menemukan bahwa musik dance memberikan ruang.” ujar Dipha. Semasa kuliah di Malaysia, dimana ia mengambil jurusan periklanan dan periklanan desain grafis di Limkokwing University, Dipha diperkenalkan lebih jauh dengan skena musik dance dan mulai tampil sebagai DJ.

Karier

Sekembalinya ke Jakarta pada tahun 2007, Dipha bertemu dengan DJ Anton Wirjono yang terkesan dengan bakatnya. Anton mengajak Dipha untuk bergabung dengan band dance electronic Agrikulture yang ia dirikan pada tahun 2003. Pada akhir 2000-an, band ini semakin populer dengan manggung di sekolah dan festival musik. Bersama Dipha (bassis), Fandy (vokalis), Emil Pahlevi (gitaris) dan Aditya Permana (drummer), Agrikulture merilis album kedua mereka, Terang Benderang, pada 2011. “Setelah album, saya ingin fokus menjadi DJ,” ujar Dipha dalam wawancara dengan Rolling Stone Indonesia pada tahun 2017.

Pada tahun 2016, Dipha berkolaborasi dengan penyanyi Kallula merilis lagu “No One Can Stop Us” yang secara tak terduga menjadi hit besar. Lagu tersebut menjadi semakin terkenal karena penggunaan alat musik tradisional Indonesia, seperti gamelan, dan gaya musik berbagai daerah di tanah air. Lagu Ini telah mengundang lebih dari 9 juta pendengar di Spotify. Single kedua Dipha, “All Good” yang menampilkan Nadin, dirilis di tahun yang sama, memadukan musik dunia, suara tradisional Indonesia, dancehall dan pop Jepang 1980-an. Hingga saat ini, lagu tersebut merupakan lagu Dipha yang paling banyak diputar di Spotify dengan 18 juta streaming.

Dipha merilis single ketiganya, "Money Honey (Count Me In)" pada tahun 2017, dengan mengajak penyanyi pendatang baru Monica Karina, yang ia temukan melalui media sosial. “Vokal Monica sanat unik dan cocok dengan konsep yang ingin saya kerjakan untuk proyek ini,” ucapnya. Lagu tersebut sekaligus membuktikan kegemaran Dipha terhadap alat musik tradisional negaranya yang kali ini diwakili oleh rindik dari Bali. “Decide”, yang menampilkan rapper Matter Mos, Ariel Nayaka dan Ramengvrl menyusul di tahun yang sama.

Pada tahun 2018, Dipha berkolaborasi dengan salah satu penyanyi terbesar di Indonesia, Raisa, dalam lagu “My Kind of Crazy” dan “Mine (Day)” / “Mine (Night)”. Lagu-lagunya menampilkan sentuhan R&B dan gospel dengan tema cinta dan keintiman. Single selanjutnya adalah lagu hip-hop “Woosah” yang menampilkan rapper Matter Mos dan musisi kenamaan Candra Darusman pada tahun 2019, disusul dengan “You Move Me” yang menampilkan Monica Karina. Lagu ini merupakan debut internasional Dipha di bawah Ultra Records yang berbasis di Amerika Serikat dan menjadi pertanda bahwa Dipha sudah resmi menjadi salah satu artis di label itu sejak bulan Juli, 2019. Lagu ini menggabungkan musik pop, R&B, gospel, dan instrumen tradisional Indonesia.

"Down" yang menampilkan CADE menjadi single terbaru Dipha di tahun 2020. Sebuah kolaborasi dengan rekan satu label di Ultra Records, "Down" dapat dikatakan terinspirasi oleh sulitnya hubungan yang tertahan dan terkurung karena pandemi global.

Kehidupan Pribadi

Dipha adalah seorang vegan, berlatih meditasi dan menjalani gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Dia menjadi tertarik dengan konsep "manusia" setelah membaca "Teknik Batin: Panduan Yogi untuk Kegembiraan oleh Sadhguru", di mana ia menemukan kalimat "menjadi manusia itu super". “Menjadi manusia sekuat itu,” ujar Dipha. “Kamu bisa menyembuhkan tubuhmu sendiri, kamu punya kekuatan untuk melakukan apa saja, termasuk melakukan perusakan. [Ada] yang baik dan yang buruk. Itulah yang ingin saya pelajari di album debut saya, karena setiap hari saya kagum dengan kemampuan manusia." ucapnya.

Dipha berencana untuk merilis album debutnya tahun depan, dengan pandemi yang memberinya kesempatan untuk mundur dan merenungkan gerakan yang terjadi di seluruh dunia. Tema kemanusiaan adalah sesuatu yang ia harap bisa disampaikan di album mendatang dalam arti yang sebenarnya. “Saya ingin tumbuh sebagai manusia dan seniman. Menurut saya itu yang paling penting buat saya.” ujarnya.

Diskografi

Tahun Judul
2011 Terang Benderang (album) — Agrikulture

(Nagaswara Records)

“One Night Lover” (remix) — Rossa

(KFC Records)

2012 “LoveSong” (remix) — Bayu Risa

(Sinjitos Records)

“Que Que” (Dipha Barus remix) — Diplo and Dillon Francis

Mad Decent, US

“I Miss You” (remix) — Andezz
2013 “Controversy“ (single) — Roman Foot Soldier
2014 “Na Na Na” (single) — Bayu Risa
“Work It Out” (single) — Tatis
Boom (album) — Tatis
“Rindu Ini” (single) — Andien
“Satu Mimpiku” feat. Dipha Barus — Titi DJ
2015 “Oh Baby” (Dipha Barus Remix) — Rinni Wulandari
“Right Here With You” (Dipha Barus Remix) — Sova
"Move Your Bomboclat"
2016 "No One Can Stop Us"
(bersama Kallula)(Pon Your Tone)
"Lemme Get That"
(bersama Rinni Wulandari & Teza Sumendra)
2017 "All Good"
(bersama Nadin Amizah)

(Pon Your Tone)

"Made in Jakarta" (single) — Adrian Khalif feat. Dipha Barus

(E-Motion)

“All Good” (Acoustic Version) (single)

(bersama Nadin Amizah)

(Pon Your Tone)

"Decide"
(bersama A. Nayaka, Matter Mos & Ramengvrl)
“Easy Love” (Dipha Barus Remix) (single) — Lauv
“Aku Wanita” (single) — Bunga Citra Lestari with Dipha Barus

(Aquarius Musikindo)

“Room Key” — Dipha Barus feat. Vince Staple & Lala Karmela

(W Hotel)

2018 "Money Honey (Count Me In)"
(bersama Monica Karina)(Pon Your Tone x Juni Records)
“Asian Dance” (Dipha Barus Remix) — Slank

(Slank Records)

"My Kind of Crazy"
(bersama Raisa)(Pon Your Tone x Juni Records)
"Mine (Day & Night)"
(bersama Raisa) (Pon Your Tone x Juni Records)
2019 “1999” (Dipha Barus Remix) — Charli XCX with Troye Sivan

(Atlantic Records, US)

“Heaven” (Feat. A. Nayaka) (Dipha Barus Remix) — Afgan, Rendy Pandugo, Isyana Sarasvati

(Trinity Optima Production/Sony Music Entertainment Indonesia)

“Woosah” (feat. Candra Darusman) — Matter Mos with Dipha Barus

(Pon Your Tone)

"You Move Me"
(bersama Monica Karina)(Ultra Records)
2020 “Secukupnya” (Dipha Barus Remix) — Hindia

(Sun Eater)

“Down”

(bersama CADE)

(Ultra Records)

Iklan

Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2016 Anugerah Musik Indonesia[1] Karya Produksi Dance/Electronic Dance Music Terbaik "No One Can Stop Us" (menampilkan Kallula) Menang
2017 Indonesian Choice Awards[2] Song of the Year Nominasi
Anugerah Musik Indonesia[3] Karya Produksi Terbaik Terbaik "All Good" (menampilkan Nadin) Nominasi
Karya Produksi Dance/Electronic Terbaik Menang
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik Nominasi
"Made in Jakarta" (Adrian Khalif menampilkan Dipha Barus) Nominasi
Karya Produksi Rap/Hip-hop Terbaik Menang
2018 Anugerah Musik Indonesia[4] Karya Produksi Terbaik-Terbaik "Money Honey (Count Me In)" Menang
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik Nominasi
Karya Produksi Elektronika Terbaik Menang
Produser Rekaman Terbaik Nominasi
Karya Produksi Rap/Hip-hop Terbaik "Decide" Menang
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik Nominasi
Karya Produksi Re-aransemen Terbaik "All Good (Acoustic Version)" Nominasi
2019 Anugerah Musik Indonesia[5] Karya Produksi Kolaborasi Soul/R&B Terbaik "My Kind of Crazy" (Raisa menampilkan Dipha Barus) Menang
Karya Produksi Rap/Hip-Hop Terbaik "Woosah" (menampilkan MatterMos, Candra Darusman) Nominasi

Referensi

  1. ^ "Daftar lengkap pemenang dan nominasi AMI Awards 2016". Diakses tanggal 15 Desember 2016. 
  2. ^ "Ini Daftar Lengkap Nominasi Indonesian Choice Awards 2017". Diakses tanggal 3 Mei 2017. 
  3. ^ "Daftar Lengkap Nominasi AMI 2017". Diakses tanggal 14 Oktober 2017. 
  4. ^ "Daftar Lengkap Nominee 21st AMI Awards". AMI Awards. Diakses tanggal 1 September 2018. 
  5. ^ "Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2019". Kompas.com. Diakses tanggal 08 Desember 2019. 

Pranala luar