Jatmiko Adi

Revisi sejak 28 September 2019 01.11 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Kolonel Pnb Jatmiko Adi, (lahir 25 April 1969) adalah seorang perwira menengah TNI-AU lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992, Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara dia melanjutkan pendidikan di AAU sebagai Siswa Sekolah Dasar Kecabangan Tahap I mulai 19 Agustus 1992 dan selesai pada tanggal 9 Februari 1993. Sebagai alumni AAU, menjadi seorang Penerbang adalah suatu impian, begitu pula dengan Seorang Letda Tek Jatmiko Adi waktu itu. Setelah mengikuti beberapa tes yang harus diikuti, mulai 15 Februari 1993 dia mengikuti pendidikan dasar kecabangan korps penerbang di Sekolah Penerbang TNI Yogyakarta. Setelah mendapatkan 33 jam terbang AS 202, 120 jam terbang T34 C dan 61 jam terbang MK 53, bersama rekan Sekbang angkatan ke 48 lainnya tepatnya pada tanggal 19 Juni 1995 dia sudah berhak memakai wing penerbang di dada kirinya dan korpsnya berubah menjadi korps mata angin.[1][2]

Jatmiko Adi
Atase Udara di KBRI Bangkok/Thailand
Informasi pribadi
Lahir25 April 1969 (umur 55)
Indonesia Solo, Jawa Tengah
HubunganSukamdi Suwendar (Ayah)
Sri Murtiastuti (Ibu)
AlmamaterAkademi Angkatan Udara (1992)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1992–sekarang
Pangkat Kolonel
SatuanPenerbang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier

Setelah lulus dari sekolah penerbang untuk sementara waktu, Perwira berpostur tinggi ini menjadi Pama Lanud Adi Sucipto. Pada tanggal 26 September 1995 pangkatnya naik menjadi seorang Letnan Satu tentunya tanggung jawab akan menjadi semakin berat. Pada tanggal 18 Desember di Tahun yang sama keluar surat keputusan untuk menjadi seorang Perwira Penerbang Skadron Udara 5 Di Makassar. Sebagai seorang pemuda sudah tentu dia mempunyai rencana hidup untuk membina suatu keluarga. Maka pada tanggal 5 April 1997 pria yang gemar olahraga golf ini menikah dengan seorang Sarjana psikologi Universitas Indonesia kelahiran Banjar, Ratna Sri Handayani, yang pada tahun 2010 sekarang menjadi Ibu dari semua anggota Camar Group. Dan sampai sekarang dari komitmen yang kuat itu lahir 2 anak, Raditya pratama Adi dan Kayla Nadja Febriani Putri.

Pada tanggal 25 Maret 1998 dia menjabat sebagai Kasiops Disops Skadron Udara 5. Dan Pangkat Kapten diembannya pada tanggal 11 September 1998. Dia masuk dalam SEKKAU angkatan ke 69. Pada tahun 2003 dia diberi pangkat Mayor sesuai dengan pengabdiannya pada Angakatan Udara. Mulai tanggal 21 Juni 2004 Seorang mayor Pnb Jatmiko Adi menjalani sekolah Instruktur penerbang di Bumi Maguwo dan 19 Januari 2005 SIP 53 ditutup. Setelah beberapa bulan mengabdikan diri sebagai Instruktur Penerbang di Jogjakarta, pada tanggal 26 Mei 2005 dia kembali lagi ke Home base bagi para Camar di Makassar. Untuk menambah pengalaman di bidang Operasi, keluar surat keputusan bagi Mayor jatmiko Adi menjadi Kasi Base Ops Lanud Sultan HAsanuddin pada tanggal 8 Maret 2007. 8 November 2007 dia berhasil menyelesaikan SESKOAL angakatan 45. Menyelesaikan status sebagai Camar 00, kemudian dilanjutkan kepada Letkol Pnb Arifaini N.D. pada awal tahun 2011. Lambangja Koopsau II, Makassar dan sekarang ia menjabat Aspers Kosek Hanudnas II.

Referensi

  1. ^ "Profil Camar 26 Sebagai Camar 00" website skadronudara5.wordpress.com
  2. ^ "Letkol Pnb Arifaini Menjabat Komandan Skadron Udara 5" website tni-au.mil.id