Kavaleri
Pasukan berkuda atau Kavaleri (berasal dari bahasa Latin caballus dan bahasa Prancis chevalier yang berarti "kuda") adalah istilah yang awalnya mengacu kepada pasukan khusus berkuda, khususnya semasa dinasti wangsa Kesultanan Ustmaniyah namun dalam perkembangan zaman, kini kavaleri bertempur dengan menggunakan kendaraan lapis baja atau tank. Dizaman modern Kavaleri di bagi dua yaitu Kavaleri Tank dan Kavaleri Berkuda. Kavaleri Tank adalah pasukan Kavaleri yang bertempur dengan menggunakan tank atau kendaraan tempur lapis baja, sedangkan Kavaleri berkuda adalah Pasukan Kavaleri yang khusus menunggangi Kuda.
Fungsi
Pasukan kavaleri berperan sebagai satuan yang mampu bergerak dengan cepat dalam skala besar sekaligus berfungsi sebagai penyerang kejut atau pendobrak yang akan membuka jalan bagi pasukan infanteri. Pasukan kavaleri di zaman Yunani Kuno seperti (phalanx dan legion) dianggap sebagai pasukan elit karena kemampuannya yang mampu mendobrak baris pertahanan musuh dengan cepat dan mematikan. Status elit ini juga disebabkan keadaan ekonomi dan sosial pada masa itu dimana hanya kaum bangsawan, tuan tanah, dan para ksatria yang boleh dan mampu membeli kuda. Dari informasi sejarah terdahulu kavaleri memiliki keunggulan di mobilitas. Pada abad pertengahan kuda sangat banyak dan dimanfaatkan oleh bangsa Mongolia. Oleh karena itu taktik yang digunakan pasukan Mongol seperti serang & lari sangat mematikan. Hal ini dibantu oleh kecakapan orang Mongolia yang ahli memanah sambil mengendarai kuda untuk menaklukkan musuh.
Masa kini
Pada zaman modern fungsi kavaleri mulai berkurang, terutama jika dibandingkan dengan perang dunia kedua. Pada saat ini mulai banyak digunakan helikopter serang dengan fungsi kavaleri yang memiliki kelebihan yang lebih dibandingkan tank atau IFV, dikarenakan tank lebih rawan dari serangan musuh seperti infanteri yang bisa menghancurkan tank dengan dibekali senjata anti-tank.
Namun di era modern tank tetap penting dalam masa perang, terutama untuk memberikan efek kejut maupun perlindungan. Dalam formasi militer tank diikuti oleh barisan infanteri yang menjaganya. Contoh dari kombinasi antara tank dan infanteri tank yang baik bisa menghasilkan serangan yang mematikan, seperti taktik Blitzkrieg yang digunakan oleh tentara Jerman Nazi di Perang Dunia II.