Samsara

jagat atau alam keberadaan yang berkaitan dengan konsep tumimbal lahir di dalam agama Buddha, agama Hindu, agama Jaina, agama Bön, dan agama Sikh
Revisi sejak 21 September 2020 23.27 oleh 122.248.32.236 (bicara) (Memperbagus pada paragraf dan memoerbaiknya)

Saṃsara atau sangsara dalam agama Buddha adalah sebuah keadaan tumimbal lahir (kelahiran kembali) yang berulang-ulang tanpa henti. Selain agama Buddha, kata samsara juga ditemukan dalam agama Hindu, Jainisme, serta beberapa agama terkait lainnya, dan merujuk kepada konsep reinkarnasi atau kelahiran kembali menurut tradisi filosofikal India.

Saṃsāra atau Sansar (Devanagari: संसार) adalah kata Sansekerta yang berarti "mengembara" atau "dunia", dengan konotasi perubahan siklik dan berputar. [1] [2] Ini juga merupakan konsep kelahiran kembali dan "siklus semua kehidupan, materi, keberadaan", kepercayaan mendasar dari sebagian besar agama India. [3] [4] Singkatnya, ini adalah siklus kematian dan kelahiran kembali. [2] [5] Saṃsāra kadang-kadang disebut dengan istilah atau frasa seperti transmigrasi, siklus karma, reinkarnasi, dan "siklus penyimpangan tanpa tujuan, pengembaraan atau keberadaan duniawi". [2] [6]

Konsep Saṃsāra berakar pada literatur pasca-Veda; teori ini tidak dibahas dalam Veda sendiri. [7] [8] Ia muncul dalam bentuk yang sudah berkembang, tetapi tanpa detail mekanistik, di awal Upanishad. [9] [10] Eksposisi penuh dari doktrin Saṃsāra ditemukan dalam agama Sramanic seperti Budha dan Jainisme, serta berbagai aliran filsafat Hindu setelah sekitar pertengahan milenium pertama SM. [10] [11] Doktrin Saṃsāra terkait dengan teori karma agama-agama India, dan pembebasan dari Saṃsāra telah menjadi inti dari pencarian spiritual tradisi India, serta ketidaksepakatan internal mereka. [12] [13] Pembebasan dari Saṃsāra disebut Moksha, Nirvana, Mukti atau Kaivalya. [6] [14] [15]

Lihat pula

sumber penderitaan adalah fikiran,bergeraknya pikiran karena rangsangan dari indra mencipta/membuat munculnya derita.