Muladi

politikus Indonesia
Revisi sejak 27 Oktober 2019 06.11 oleh Medelam (bicara | kontrib) (top)

Prof. Dr. H. Muladi, S.H. (lahir 26 Mei 1943) adalah Gubernur Lemhannas terlama (2005–2011).[1][2] Muladi juga mantan Menteri Kehakiman (kini disebut Menteri Hukum dan HAM) merangkap Menteri Sekretaris Negara pada masa Kabinet Reformasi Pembangunan.[3] Sebelum menjabat menteri, ia adalah Rektor Universitas Diponegoro. Muladi pernah menjabat Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center, Jakarta.

Prof. Dr. H.
Muladi
S.H.
Gubernur Lemhannas ke-14
Masa jabatan
30 Agustus 2005 – 17 Februari 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Menteri Kehakiman Indonesia ke-21
Masa jabatan
16 Maret 1998 – 21 Mei 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Oetojo Oesman
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
23 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
PresidenBaharuddin Jusuf Habibie
Informasi pribadi
Lahir26 Mei 1943 (umur 81)
Jepang Surakarta Kochi, Wilayah Kolonial Jepang
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Golongan Karya
Suami/istriNany Ratna Asmara
Anak4 orang
AlmamaterUniversitas Diponegoro
International Institute of Human Rights
Universitas Padjajaran
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sosok Muladi cukup menggetarkan hati. Hal ini terlihat dari tinggi tubuhnya mencapai 1,80 m dan berat lebih dari satu kuintal. Gaya bicaranya keras menggelegar, terutama saat marah. Tetapi, ia sesungguhnya berhati lembut serta tidak tahan melihat ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia.[4]

Sekilas hidupnya

Awal kehidupan

Muladi lahir di Solo, 26 Mei 1943, sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Dasijo Darmo Soewito dan Sartini.[5] Ayahnya yang asli Jawa Timur bekerja sebagai reserse polisi. Karena Orang tuanya yang pindah tugas sehingga membawanya tinggal di Semarang. Muladi kecil dikenal nakal. Karena kenakalannya itu, Muladi dua kali tidak lulus sekolah, yaitu ketika SD dan SMP.[4]

Meski tidak lulus SMP, Muladi tetap bisa melanjutkan sekolah ke sebuah SMA swasta yaitu SMA Institut Indonesia. Ia kemudian diterima di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang.[4] Ia memilih untuk kuliah di Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (saat ini disebut dengan nama Fakultas Hukum)[6].

Semasih mahasiswa, Muladi aktif sebagai Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), tahun 1963-1968. Ia juga pernah menjadi Komandan Batalyon IV, Resimen Mahasiwa Semarang (1964–1967). Selain itu, sambil kuliah, dia bekerja sebagai karyawan OPS Minyak dan Gas Bumi, Jawa Tengah (1966–1969).[2]

Dalam hal olahraga, Muladi muda menyukai karate dan judo. Pemegang sabuk hitam ini bahkan menjadi atlet judo nasional.[5]

Sebelum aktif di dunia politik, ia berkarier di Universitas Diponegoro sebagai dosen. Ia datang ke Jakarta ketika menjadi anggota MPR-RI pada tahun 1997. Setelah itu, ia dan keluarganya tinggal di Jakarta.

Keluarga

Pada usia 21 tahun, Muladi menikahi adik kelasnya, Nany Ratna Asmara, tepatnya pada tanggal 22 Maret 1964. Pernikahannya tersebut membuahkan empat orang putri, yaitu Rina Irawanti, Diah Sulistyani, Aida Fitriani, dan Erlina Kumala Esti. Dua anak pertama dan anak bungsunya mengikuti jejak Muladi mendalami bidang hukum. Putri keduanya, Diah Sulistyani, mengikuti jejaknya menjadi seorang akademisi.[4]

Pendidikan

Karier

Penghargaan

  • Dwija Sista dari Departemen Pertahanan dan Keamanan (1991)
  • Man of the Year dari Harian Suara Merdeka, Semarang (1995)
  • Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI (1995)
  • DAN VI Karate (INKAI) (1998)
  • Bintang Mahaputra Adi Pradana Kelas II dari Presiden RI (1999)
  • The Best Alumni of Undip (2003)
  • Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden RI (2006)

Referensi

  1. ^ "Pejabat Gubernur Lemhannas RI". Lemhannas RI. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  2. ^ a b "Gubernur Lemhannas Terlama". Ensiklopedi Tokoh Indonesia. 30 Mei 2013. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  3. ^ "Pejabat Kabinet". Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  4. ^ a b c d "Prof. Dr. Muladi: "Komnas HAM Masih Butuh Perlindungan Soeharto"". FORUM - Komnas HAM dan Perlindungan. 03 Maret 1997. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  5. ^ a b "Koboi itu Kembali ke Kampus". Harian Umum Suara Merdeka. 08 Februari 2004. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  6. ^ "Sejarah Fakultas Hukum Diponegoro". Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  7. ^ a b c d "Riwayat Hidup Singkat Penulis" (PDF) (edisi ke-September 2010). Jurnal Yudhagama. TNI AD. 10 September 2010. hlm. 23. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
  8. ^ "Kesaksian Sejarah: Tugas 2: Biografi". Tasya Bellinda Permatasari. 31 Mei 2013. Diakses tanggal 15 Januari 2014. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Oetojo Oesman
Menteri Kehakiman
1998–1999
Diteruskan oleh:
Yusril Ihza Mahendra
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Ermaya Suradinata
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
2005–2011
Diteruskan oleh:
Budi Susilo Soepandji