Kamulah Satu-satunya

film Indonesia tahun 2007

Kamulah Satu-satunya adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Didi Petet, Junior Liem, Fanny Fadillah, Tarzan, Dennis Adhiswara, Ringgo Agus Rahman dan Andhara Early.

Kamulah Satu-satunya
SutradaraHanung Bramantyo
ProduserDaniel Rahmad
Reza Hidayat
Vena Annisa
Ditulis olehKey Mangunsong
Raditya Mangunsong
Hanung Bramantyo
PemeranNirina Zubir
Didi Petet
Junior Liem
Fanny Fadillah
Tarzan
Dennis Adhiswara
Ringgo Agus Rahman
Andhara Early
Penata musikBongky BIP
Dewa 19
SinematograferFaozan Rizal
PenyuntingCesa David Luckmansyah
DistributorOreima Films
Tanggal rilis
12 Juli 2007
Durasi100 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Plot

Indah (Nirina Zubir) adalah seorang gadis sekolah yang tinggal di daerah Bayah, Lebak, dan dibesarkan oleh kakeknya, Abah Daim (Didi Petet), yang memiliki rumah makan di daerah itu dengan kondisi ekonomi yang berkecukupan, tetapi ternyata Indah tidak pernah merasa susah karena ia memiliki sebuah obsesi yang sangat diimpikannya. Obsesi tersebut adalah bertemu langsung dengan band Dewa 19.

Indah sangat menyukai lagu-lagu Dewa 19 yang menurutnya sangat inspirasional. Impian tersebut akhirnya bisa menjadi kenyataan setelah ada pengumuman resmi dari band tersebut bahwa mereka akan membagikan 10 tiket untuk bertemu langsung dengan Dewa 19 di ibu kota Jakarta, di mana tiket tersebut dibagikan ke seluruh Indonesia melalui sebuah undian. Dengan harapan akan mendapatkan tiket tersebut, Indah mengirimkan kartu pos sebanyak-banyaknya.

Meskipun Indah tidak mendapatkan tiket tersebut saat pengumuman berlangsung, tetapi sahabat karib Indah yang bernama Bowo (Junior Liem), yang diam-diam sangat menyukai Indah, tidak tahan melihat Indah bersedih sehingga ia mengusahakan untuk membawa Indah berjumpa dengan band tersebut. Ia memperkenalkan Indah kepada Ellis (Tachia Naomi) yang telah mendapatkan tiket Dewa 19 dari pengumuman undian tersebut. Indah kemudian merayu Ellis dengan segala macam cara hingga akhirnya Indah mendapatkan tiket tersebut dari Ellis. Abah Daim yang mengetahui hal itu sangat marah kepada Indah dan Bowo hingga menyita tiket tersebut dan tidak mengizinkan Indah pergi ke Jakarta karena Abah Daim tidak ingin kehilangan Indah seperti kehilangan ibu Indah, yang merantau ke Jakarta demi menjadi penyanyi terkenal. Indah sangat marah dan mengurung diri di kamarnya. Bowo yang mengetahui hal itu menggadaikan sepeda miliknya dan memberikan pembuka gembok kotak tempat tiket itu disimpan kepada Indah agar Indah bisa pergi ke Jakarta dengan bis.

Saat Indah tiba di Jakarta, kenyataan yang ditemukan di Jakarta tidaklah seindah bayangan Indah. Ia mulai tersesat di sana, dikejar preman dan bertemu dengan sopir taksi bernama Franky (Fanny Fadillah). Franky kemudian menipu dan meninggalkan Indah sendirian di Jakarta hingga tiketnya hilang. Saat Indah tiba di sebuah kafe di Kemang, tempat Dewa 19 akan tampil, ia dihadang oleh dua satpam (Dennis Adhiswara dan Ringgo Agus Rahman) yang bertugas menjaga kafe. Karena Indah tidak membawa tiket tersebut, ia diusir dari kafe dan dituduh oleh para penonton lain sebagai penipu. Indah kemudian bertemu dengan Franky dan mengejarnya hingga Franky babak belur karena dipukuli massa. Franky kemudian mengembalikan tiket itu ke Indah, tetapi Indah tidak memiliki uang sehingga ia terlantar di jalanan.

Pranala luar

  • (Indonesia) Ulasan di RuangFilm.com
  • (Indonesia) Ulasan di 21CinePlex.com