Bisa

Racun pada Hewan
Revisi sejak 5 April 2018 01.11 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Bisa, atau zootoksin (secara harfiah "racun hewan") adalah semua jenis toksin yang yang digunakan oleh beberapa kelompok spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa. Bisa dibedakan dengan racun dengan pengertian bahwa bisa adalah toksin biologis yang disuntikkan oleh bagian tubuh tertentu, seperti gigi taring atau sengat, untuk menimbulkan efek terhadap sasaran, sedangkan racun adalah toksin biologis yang terdapat dalam suatu bagian tubuh tertentu dari hewan, yang diserap melalui lapisan epitel (baik dari usus maupun melalui kulit). Hewan-hewan yang memiliki bisa antara lain adalah ular, laba-laba, kalajengking, dan lebah.

Sengat lebah dengan butiran bisa di ujungnya

Bisa ular umumnya mengandung fosfolipase A2, sejenis enzim yang memicu proses lisis pada senyawa fosfolipid, sehingga bersifat toksik terhadap membran sel.

Burung dari genus Pitohui saat ini merupakan satu-satunya burung yang diketahui memiliki bisa atau racun di bulu dan kulitnya. Bisa ini hanya menimbulkan rasa geli hingga mati rasa (numbness) di kulit.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hooded Pituhoi. Aquarium of the Pacific.