Imam Nahrawi
Dr. (H.C.) H. Imam Nahrawi, S.Ag., M.KP. (lahir 8 Juli 1973) adalah seorang politikus berkebangsaan Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla hingga mengundurkan diri pada 19 September 2019 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI oleh KPK[3]. Pada Partai Kebangkitan Bangsa sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai.[4]
Imam Nahrawi | |
---|---|
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia ke-12 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 19 September 2019[1] | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla |
Anggota DPR-RI Dapil Jawa Timur I Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa | |
Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 27 Oktober 2014 | |
Mayoritas | 80.283 (2014) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 8 Juli 1973 Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PKB |
Suami/istri | Shobibah Rohmah |
Hubungan | Kholil Siroj (paman) |
Anak | 7 |
Almamater | IAIN Sunan Ampel Universitas Padjajaran |
Pekerjaan | Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Latar Belakang
Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989, MAN Bangkalan tahun 1989-1991, IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998 dan Universitas Padjadjaran untuk program Pascasarjana Magister Kebijakan Publik pada tahun 2017. Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah Imam aktif dalam kegiatan organisasi, seperti menjadi Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995 dan aktif sebagai bagian dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).[5] Pada tahun 2017, Imam mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya.[6]
Karier Politik
Sebagai Anggota DPR Fraksi PKB
Imam Nahrawi memulai karier politiknya dalam Partai Kebangkitan Bangsa, dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2 periode: periode 2004–2009[7] dan 2009–2014 daerah pilihan Jawa Timur. Imam berada di Komisi VII DPR yang betanggung jawab dalam bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan. Tersandung kasus yang menuntunnya harus mundur dari jabatan. (ref: https://m.detik.com/news/berita/d-5051911/jejak-kasus-imam-nahrawi-hingga-dituntut-10-tahun-bui)
Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
Setelah dilantik, Imam Nahwari dihadapkan masalah kasus klub besar sepak bola antara PSS Sleman vs PSIS Semarang.[8] Pada Februari 2015, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Imam bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memundurkan jadwal ISL karena sejumlah klub belum memenuhi persyaratan yang diminta.[9][10] Kemenpora melayangkan tiga kali teguran kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Teguran ketiga dilayangkan pada 16 April 2015. Namun hingga 18 April, PSSI belum juga menjawab teguran tersebut, sehingga pada akhirnya PSSI resmi dibekukan. Pembekuan dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui suratnya bernomor 01307 tahun 2015 dan ditandatangani Menteri Imam Nahrawi.[11]
Di bawah arahan Imam, pada tahun 2017, Kemenpora meluncurkan program "Gowes Pesona Nusantara" yang dimulai pada tanggal 13 Mei 2017. Kegiatan ini juga menjadi ajang promosi “AYO OLAHRAGA” dengan melibatkan masyarakat secara keseluruhan, sehingga nantinya diharapkan dapat berdampak terhadap meningkatnya derajat kebugaran masyarakat secara umum sehingga dapat mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus mendukung mempercepat pengembangan fasilitas infrastruktur serta program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Gowes Pesona Nusantara melalui total sebanyak 90 kabupaten/kota di seluruh penjuru Tanah Air dan berakhir pada puncak perayaan Hari Olahraga Nasional pada tanggal 9 September 2017 di Magelang, Jawa Tengah. "Gowes Pesona Nusantara" direncanakan menjadi kegiatan tahunan Kemenpora dengan partisipasi masyarakat yang lebih banyak.
Pada tahun 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games dan Asian Para Games, Imam menunjukkan dukungan langsung kepada para atlet dengan mengunjungi setiap pelatnas cabor.
Kehidupan pribadi
Imam Nahrawi menikah dengan Shobibah Rohmah, dan dikaruniai 7 anak.
Referensi
- ^ "Ini Alasan Jokowi Tunjuk Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora". Kompas.com. Diakses tanggal 20 September 2019.
- ^ "Jadi Tersangka, Imam Nahrawi Mundur dari Posisi Menpora". sport.detik.com. Diakses tanggal 19 September 2019.
- ^ "Jadi Tersangka, Imam Nahrawi Mundur dari Posisi Menpora". sport.detik.com. Diakses tanggal 19 September 2019.
- ^ Sudrajat, Ajat (26 Oktober 2014). Saputra, Desy, ed. "Imam Nahrawi ditunjuk sebagai Menpora". Antaranews. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ http://www.nahrawicenter.com. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Media, Kompas Cyber. "Menpora Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-09-20.
- ^ Sari, Dini Novita (18 Oktober 2008). "Profil: H. Imam Nahrawi, S.Ag". Viva.co.id. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
- ^ Mahmud, Fathi (28 Oktober 2014). "Soal 'Sepak bola Gajah', Menpora Tunggu Investigasi PSSI". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
- ^ Janur, Katharina (25 Februari 2015). "Menpora Bantah Intervensi PSSI". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Januari 2015.
- ^ Ginanjar, Muhammad (16 Februari 2015). "Persib Senang Jadwal ISL Diundur". SindoNews.com. Diakses tanggal 30 Janurari 2016.
- ^ Anggadha, Arry (18 April 2015). "PSSI Dibekukan!". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Januari 2015.
Pranala luar
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Roy Suryo |
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia 2014–2019 |
Diteruskan oleh: Hanif Dhakiri sebagai Pelaksana Tugas |