Tahun kabisat

Sistem penanggalan
Revisi sejak 7 November 2020 15.53 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib) (Reverted to revision 16603752 by Veracious (talk))

Tahun kabisat (bahasa Inggris: Leap year) merupakan tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.[1]

Dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).[butuh rujukan]

Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).

Algoritme

Terdapat algoritme mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:

  1. Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
  2. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
  3. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
  4. Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.

Tahun Kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian (1582).

Pseudocode untuk menentukan suatu tahun merupakan tahun kabisat atau bukan:

if year modulo 4 is 0
then
if year modulo 100 is 0
then
if year modulo 400 is 0
then
is_leap_year
else
not_leap_year
else is_leap_year
else not_leap_year

atau

if year is divisible by 400 then is_leap_year
else if year is divisible by 100 then not_leap_year
else if year is divisible by 4 then is_leap_year
else not_leap_year

Kalender Tionghoa serta Kalender Yahudi

Kalender Tionghoa dan Yahudi menggunakan 19 tahun untuk 7 bulan dalam 19 matahari.

Bulan Tahun Selisih tahun
0 0 0
1 3 3
2 6 3
3 8 2
4 11 3
5 14 3
6 17 3
7 19 2

Dalam tahun kabisat kalender Tionghoa menambah 1 bulan (30 hari) yang disebut Lun (Hanzi sederhana: 闰二月; Hanzi tradisional: 閏二月; Pinyin: rùn'èryuè) ,[butuh rujukan] sedangkan Yahudi 1 bulan (30 hari) pada tahun Adar.[2]

Kalender Hijriyah

Kalender Hijriyah menggunakan dasar revolusi bulan terhadap matahari. Bulan berevolusi selama 29,5 hari sama dengan lama bulan berotasi.

Lamanya waktu revolusi bulan terhadap bumi 29,5 hari dibulatkan menjadi 29 dan 30 hari. Sehingga dalam satu bulan dalam kalender hijriyah ada 29 atau 30 hari.

Selain berevolusi mengelilingi bumi, bulan juga mengitari matahari bersama dengan Bumi.

Dalam 29,5 hari atau 1 bulan berevolusi mengelilingi bumi saat itu posisi Bumi juga berevolusi terhadap matahari selama 29,5 hari atau kita sebut 1 bulan. Sehingga lama waktu bulan mengelilingi Matahari adalah 12 bulan atau 29,5 hari kali 12 = 354 hari.

Sedangkan pada tahun kabisat jumlah dalam 1 tahun dalam kalender hijriyah adalah 355 hari. Dalam tahun kabisat kalender Hijriyah menambah 1 hari (30 hari) pada bulan Dzulhijjah..[3]

Bulan Tahun Selisih tahun
0 0 0
1 2 2
2 5 3
3 8 3
4 10 2
5 13 3
6 16 3
7 18 2
8 21 3
9 24 3
10 26 2
11 29 3

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Meeus, Jean (1998), Astronomical Algorithims, Willmann-Bell, hlm. 62 
  2. ^ Exodus 23,15 ; Exodus 34,18 ; Deuteronomy 15,1 ; Deuteronomy 15, 13
  3. ^ Leap year trivia you might want to know, GMA News, n.d., diakses tanggal February 29, 2012