Zainal Abidin bin Ali

Revisi sejak 30 September 2019 05.16 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Zainal Abidin bin Ali (bahasa Arab: زين العابدين بن علي, Zayn al-'Ābidīn bin 'Alī; 3 September 1936 – 19 September 2019), biasa disebut Ben Ali dalam bahasa Prancis, adalah politikus Tunisia yang menjabat Presiden Tunisia sejak 1987 hingga digulingkan tahun 2011. Bin Ali diangkat sebagai Perdana Menteri pada Oktober 1987. Ia naik menjadi presiden pada tanggal 7 November 1987 melalui kudeta damai yang menggulingkan Habib Bourguiba, presiden sebelumnya yang dianggap tidak kompeten.[2] Bin Ali kemudian selalu terpilih lagi dengan perolehan suara di atas 90%; ia terakhir kali memenangi pemilu pada tanggal 25 Oktober 2009.[3]

Zainal Abidin bin Ali
زين العابدين بن علي
Bin Ali tahun 2008
Presiden Tunisia ke-2
Masa jabatan
7 November 1987 – 15 Januari 2011
(Acting to 2 April 1989)
Perdana MenteriHédi Baccouche
Hamed Karoui
Mohamed Ghannouchi
Sebelum
Pengganti
Fouad Mebazaa (Interim)
Perdana Menteri Tunisia
Masa jabatan
2 Oktober 1987 – 7 November 1987
PresidenHabib Bourguiba
Sebelum
Pendahulu
Rachid Sfar
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1936-09-03)3 September 1936
Hammam Sousse, Tunisia Prancis
Meninggal19 September 2019(2019-09-19) (umur 83)
Jeddah, Arab Saudi
Partai politikPartai Destourian Sosialis (1986–1988)
Partai Demokratik Konstitusional (1988–2011)
Independen (sejak 2011)
Suami/istri
Na'ima el-Kafy
(m. 1964; c. 1988)
(m. 1992)
Anak
  • Ghazwa
  • Dorsaf
  • Cyrine
  • Nesrine
  • Halima
  • Mohamed Zine El Abidin
AlmamaterÉcole spéciale militaire de Saint-Cyr
École d'application de l'artillerie
Senior Intelligence School in Maryland
School for Anti-Aircraft Field Artillery in Texas
AgamaIslam
Nama lengkapZine El Abidine Ben Haj Hamda Ben Haj Hassen Ben Ali[1]
Karier militer
Pengabdian Tunisia
Dinas/cabang Angkatan Darat Tunisia
Lama dinas1958–1980
PangkatBrigadir jenderal
IMDB: nm7200284 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada 14 Januari 2011, setelah rakyat Tunisia berunjuk rasa selama berbulan-bulan, Bin Ali melarikan diri ke Arab Saudi bersama istrinya, Laila bin Ali, dan ketiga anaknya. Pemerintahan sementara Tunisia meminta Interpol mengeluarkan surat penangkapan internasional dengan tuduhan pencucian uang dan penyelundupan obat-obatan. Pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman 35 tahun penjara kepada Bin Ali bersama istrinya secara in absentia pada 20 Juni 2011 atas dakwaan pencurian dan kepemilikan uang tunai dan perhiasan ilegal.[4][5] Pada Juni 2012, pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup secara in absentia atas dakwaan memancing kekerasan dan pembunuhan. Pada April 2013, pengadilan militer menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan pembubaran paksa unjuk rasa di Sfax.[6]

Biografi

Sebagai militan muda dari Partai Neo-Destour, ia dikirim ke Prancis untuk menjalani latihan militer. Ia lulus dari Sekolah Inter-Arms di Saint-Cyr dan Sekolah Artileri di Châlons-en-Champagne, dan kemudian melanjutkan pendidikan militernya di Amerika Serikat.

Bin Ali ditunjuk mendirikan dan mengatur Departemen Keamanan Militer pada 1964 hingga 1974. Ia dipromosikan sebagai Direktur-Jenderal Keamanan Nasional dalam Departemen Dalam Negeri pada 1977 setelah menjabat sebagai atase militer di Maroko. Ben Ali kembali dari 4 tahun sebagai Duta Besar untuk Polandia menjadi kepala Keamanan Nasional namun kini dengan posisi setingkat Menteri. Ia mengambil posisi ini saat berkembangnya gerakan Islam radikal. Pada saat ini ia diangkat sebagai MenDagri, dan bertahan pada posisi ini saat ia menjadi Perdana Menteri di bawah Presiden Habib Bourguiba pada 1 Oktober 1987.

Bin Ali memecat Presiden Bourguiba dan memangku jabatan presiden pada 7 November 1987 dengan dukungan beberapa rakyat. Tujuh orang doktor menandatangani kertas yang menyatakan Presiden Bourguiba tak cakap menjabat. Ia kemudian mempertahankan sikap politik luar negeri nonblok pendahulunya dan mendukung ekonomi yang telah berkembang sejak awal 1990-an. Proyek pekerjaan umum yang besar, termasuk bandara, jalan raya atau perumahan, telah dijalankan. Bagaimanapun, pengangguran menyisakan masalah ekonomi yang besar.

Pada masa rezimnya, gerakan-gerakan Islam yang ada di Tunisia mengalami nasib lebih tragis dari sebelumnya. Tatkala partainya menyapu bersih perolehan kursi yang ada di parlemen, ia memenjarakan lebih dari 30.000 aktivis gerakan Islam yang merupakan tulang punggung partai yang olehnya dianggap sebagai "pembangkang". Sesungguhnya Ben Ali telah menjadikan Tunisia sebagai penjara terbuka dan pusat kebejatan moral. Walhasil, dengan salah kaprahnya pemikiran dan pemahaman rezim yang ada, Islam dan para pengembannya mengalami deraan, siksaan, dan hambatan berat.

Bin Ali melanjutkan pendekatan otoriter pendahulunya dan memuja kepribadian (aktivitasnya mengambil tempat banyak dari berita harian). Meski ia mengumumkan pluralisme politiknya pada 1992, Rapat Umum Konstitusional Demokratiknya (dahulu Partai Neo-Destour) melanjutkan dominasi politik nasional. Rezimnya masih tidak mengizinkan aktivitas oposisi dan kebebasan pers menyisakan penyamaran. Pada 1999, walaupun dua kandidat alternatif yang tak dikenal diizinkan untuk pertama kalinya berada dalam pemilihan presiden, Ben Ali diangkat kembali dengan 99,66% suara. Ia kembali dipilih pada 24 Oktober 2004, secara resmi meraih 94,48% suara, setelah referendum konstitusi yang kontroversial pada 2002 yang membuatnya bertahan sebagai presiden setidaknya hingga 2014.

Lihat pula

Penghargaan

Penghargaan nasional Tunisia

  • Grand Master of the Order of Independence
  • Grand Master of the Order of the Republic
  • Grand Master of the National Order of Merit
  • Grand Master of the Order of the Seventh of November

Penghargaan asing

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DCA
  2. ^ "A Coup is reported in Tunisia". The New York Times. Associated Press. 7 November 1987. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2 May 2010. 
  3. ^ Yannick Vely (23 November 2009). "Ben Ali, sans discussion". Paris-Match (dalam bahasa French). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2009. Diakses tanggal 2 May 2010. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama huffing
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama guard
  6. ^ "Tunisia's Ben Ali sentenced for incitement to murder". 13 June 2012. 
  7. ^ "Reply to a parliamentary question about the Decoration of Honour" (PDF) (dalam bahasa German). hlm. 1586. Diakses tanggal November 2012. 
  8. ^ Nomination by Sovereign Ordonnance (French)
  9. ^ Tabella degli insigniti
  10. ^ Mandela conferring the Order of Good Hope
  11. ^ Boletín Oficial del Estado

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Mohammed Mzali
Menteri Dalam Negeri Tunisia
1986–1987
Diteruskan oleh:
Habib Ammar
Didahului oleh:
Rachid Sfar
Perdana Menteri Tunisia
1987
Diteruskan oleh:
Hédi Baccouche
Didahului oleh:
Habib Bourguiba
Presiden Tunisia
1987–2011
Diteruskan oleh:
Mohamed Ghannouchi
plt.
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Hosni Mubarak
Ketua Organisasi Persatuan Afrika
1994–1995
Diteruskan oleh:
Meles Zenawi

Templat:Musim Semi Arab