Ketika Cinta Bertasbih: Meraih Ridho Ilahi
Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi atau biasa disebut Ketika Cinta Bertasbih season 2 merupakan sinetron religi islami, kelanjutan dari sinetron Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan.
Ketika Cinta Bertasbih: Meraih Ridho Ilahi | |
---|---|
Berkas:Kcbmri.jpg | |
Pembuat | Sinemart |
Ditulis oleh | Habiburrahman El Shirazy |
Cerita | Habiburrahman El Shirazy |
Sutradara | Chaerul Umam |
Penggubah lagu tema | Melly Goeslaw Aden Supriyadi |
Lagu pembuka | Ketika Cinta Bertasbih, Melly Goeslaw feat Amee |
Lagu penutup | Ketika Cinta Bertasbih, Melly Goeslaw feat Amee |
Penata musik | Purwacaraka |
Negara asal | Indonesia Malaysia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. episode | 25 |
Produksi | |
Produser | Leo Sutanto |
Lokasi produksi | Jakarta |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI Astro Aruna(Selepas Sinetron Inikah Rasanya Tamat) Astro (TV satelit) (Astro Bintang 141) |
Format gambar | 480i Standard Definition Television (SDTV |
Rilis | Rabu, 2 Maret 2011 – Minggu, 27 Maret 2011 |
Pemain
- Kholidi Asadil Alam sebagai Abdullah Chaerul Azzam
- Oki Setiana Dewi sebagai Anna Althafunnisa
- Andi Arsyil Rahman sebagai M.Furqan Andi Hasan
- Dude Harlino sebagai Ust. M.Ilyas
- Meyda Sefira sebagai Ayatul Husna
- Rini Yulianti sebagai Astrid
- Wingky Wiryawan sebagai Dr. Fajar
- Zee Zee Shahab sebagai Cahyani
- Rahmi Nurullina sebagai Lia
Sinopsis
Ruh dari Sinetron Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi adalah bagaimana keluarga besar Azzam menjadikan seluruh aktivitas hidup ini sebagai bentuk ibadah untuk meraih ridho Ilahi. Bagaimana Anna Althafunnisa dan Azzam berusaha mati-matian meraih ridho Ilahi di tengah cobaan yang mendera hidup mereka. Bagaimana Husna dan Ilyas mendapat ujian yang dahsyat di tengah-tengah persiapan menghadapi pernikahan mereka, di mana mereka juga berusaha selalu ikhlas.
Husna mengajar di kelas, tiba-tiba merasakan nyeri di dada yang hebat yang akhirnya membuat dia ambruk dan pingsan di kelas. Husna dilarikan ke RS Solo. Tetapi pihak RS angkat tangan, dan memberikan rujukan ke Jakarta. Pada hari yang sama desa Wangen juga geger, karena Haji Samingan minggat meninggalkan rumah bersama Parmin.
Karena rasa cinta dan sayangnya pada adiknya, Azzam pun memutuskan untuk tinggal sementara di Jakarta sampai Husna selesai menjalani pengobatannya. Azzam pun kembali ke Solo untuk membawa Anna ikut serta, dan menyerahkan Pesantren Daarul Qur`an pada Mujab untuk sementara.
Azzam mengontrak rumah di pinggir kota Jakarta. Ia merasa sembari mengobatkan Husna ia bisa mengembangkan bisnis bakso cintanya. Radio JPMI Solo diserahkan kendalinya pada Furqan, Bakso Cinta yang di Solo dipercayakan pada Lia. Lia tetap tinggal di rumah bersama Sarah dan ditemani Bu Romlah, istri Pak Haji Samingan.
Sambil memulai bisnis Bakso Cinta di Jakarta, Azzam juga tergerak untuk pesantren Al Halimiyyah yang ada di dekat kontrakannya yang sudah tidak terurus dan kehilangan murid-muridnya. Azzam pun mulai memutar otak untuk mengumpulkan biaya baik untuk pengobatan Husna, biaya hidup keluarganya, dan juga biaya pengembangan pesantren Al Halimiyyah.
Azzam pelan-pelan berhasil menghidupkan pesantren. Itupun tak luput dari bantuan Cahyani, Dan juga berkat bantuan Furqan yg ikut menyumbangkan dana untuk pesanteren. Azzam lalu mengganti nama pesantren menjadi Pesantren Daarul Hikmah.
Azzam dan Anna pun lambat laun mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Azzam menjadikan pesantren itu sebagai pesantren mahasiswa yang sering mengadakan tema-tema kajian yang diminati anak muda. Masjid pesantren itu juga mulai makmur kembali.
Ilyas pun sesekali datang membantu Azzam berjuang di Jakarta. Azzam kemudian meminta kepada Ilyas agar berkenan menunggu Husna sembuh bahkan menguatkan Husna. Furqan juga sering datang karena dia dan Azzam mengembangkan usaha di Jakarta, selain usaha radio. Azzam dan Furqan bahu membahu mengatasi pertarungan bisnis yang sengit di Jakarta. Tantangan dan masalah datang silih berganti pada keluarga besar Azzam.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi SinemArt