Jacques Henrij dan Rosa Abendanon
Jacques Henrij Abendanon dan Rosa Abendanon adalah sepasang suami-istri yang umumnya dikenal karena menjadi salah satu sahabat pena Kartini dan kemudian menerbitkan surat-suratnya dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang (Door duisternis tot licht). Buku tersebut berpengaruh besar pada perkembangan Politik Etis di Hindia Belanda.[1]
Jacques Henrij Abendanon Rosa Abendanon | |
---|---|
Kewarganegaraan | Belanda |
Dikenal atas | Sahabat pena Kartini |
Anak | 2 (Eduard Cornelius Abendanon dan Geldolph Adriaan Abendanon) |
Jacques Henrij Abendanon | |
Lahir | Paramaribo, Guiana Belanda | 14 Oktober 1852
Meninggal dunia | 13 Desember 1925 Menton, Prancis | (umur 73)
Orang tua | Simon Abendanon Julia Abendanone |
Kebangsaan | Belanda |
Profesi | Pegawai pemerintah |
Rosa Abendanon | |
Lahir | Ponce, Puerto Riko Spanyol Baru | 1 Agustus 1857
Meninggal dunia | 11 Maret 1944 Den Haag, Belanda | (umur 86)
Orang tua | Juan Mandri Rosa Abrahans |
Kebangsaan | |
Nama lain | Rosa Manuela Mandri |
Jacques Henrij Abendanon
Jacques Henrij Abendanon (14 Oktober 1852 – 13 Desember 1925) adalah Menteri Pendidikan, Agama, dan Industri Hindia Belanda dari tahun 1900 hingga 1905. Ia merupakan keturunan keluarga Yahudi Suriname yang kemungkinan besar berasal dari Portugis-Brasil.[2]
Abendanon belajar hukum di Universitas Leiden dan lulus Ujian Mayor Kepegawaian di Delft. Pada tahun 1874 Abendanon berangkat ke Hindia dan ditempatkan di berbagai perguruan tinggi yudisial di Jawa. Sejak tahun 1878 ia menjadi ketua Landraad di Pati dan pada tahun 1881 menjadi anggota Dewan Kehakiman di Batavia.[3]
Setelah kematian istri pertamanya, Abendanon mengambil cuti di Eropa. Selama cuti ini ia bertemu dengan istri keduanya, Rosa Manuela Mandri. Bersama-sama, mereka pergi kembali ke Hindia Belanda dimana mereka bertemu dengan Kartini.
Abendanon merupakan pejabat yang sangat mendukung Politik Etis. Ia pernah menyatakan bahwa penduduk pribumi Hindia Belanda berhak atas perlakuan yang sama sepenuhnya dengan orang Eropa dan menolak diskriminasi. Bahkan secara khusus ia mempromosikan pendidikan Barat berbahasa Belanda untuk pribumi dan perempuan pada khususnya.[3]
Rosa Abendanon
Rosa Manuela Abendanon-Mandri[3][4][5] (1 Agustus 1857 – 11 Maret 1944; dengan nama asli Rosa Manuela Mandri) adalah istri kedua dari J. H. Abendanon. Sejak mengenal Kartini, banyak surat-suratnya ditujukan pada Rosa Abendanon.[1]
Setelah Kartini meninggal dunia, Abendanon-Mandri merngirimkan surat-sruatnya kepada Stella Zeehandelaar yang menunjukan keinginan untuk meminjam surat-surat Kartini untuk disunting menjadi buku. Ia mengaku merasa bersalah telah menghalangi cita-cita Kartini bersekolah ke Belanda. Menerbitkan buku berisi pemikiran-pemikiran Karini menurutnya adalah caranya untuk menebus kesalahan.[6]
Referensi
- ^ a b "Kartini Letters (KITLV) | Digital Collections". digitalcollections.universiteitleiden.nl. Diakses tanggal 2020-12-20.
- ^ Abendanon, Jacques Henrij (1852-1925) at Resources Huygens ING.
- ^ a b c Ouwehand 2015, hlm. 3.
- ^ Page, Melvin Eugene; Sonnenburg, Penny M. (2003). Colonialism: An International, Social, Cultural, and Political Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). ABC-CLIO. hlm. 309. ISBN 978-1-57607-335-3.
- ^ "Abendanon-Mandri, Rosa Manuela". neww.huygens.knaw.nl. Diakses tanggal 2020-12-20.
- ^ "Intrik Politik Orang-Orang Belanda di Belakang Perjuangan Kartini". tirto.id. Diakses tanggal 2020-12-20.
Daftar pustaka
- "Abendanon, Jacques Henrij (1852-1925)". resources.huygens.knaw.nl. 2013. Diakses tanggal 2020-12-20.
- Ouwehand, L. (2015). "Archief Jacques Henry Abendanon (brieven Kartini)". Leiden University. Diakses tanggal 2020-12-20.