Museum Zoologi Bogor
{{Infobox Museum
|name = Museum Zoologi Bogor |image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Zo÷logisch Museum Buitenzorg TMnr 10016843.jpg |imagesize = 200
|caption =
Museum Zoologi Bogor adalah museum yang terletak di Bogor, memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan.[1][2] Museum ini terbagi menjadi dua, salah satunya dibuka setiap hari untuk umum yang berisi ruang pameran terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor, museum yang satu lagi berfungsi sebagai tempat koleksi dan hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada bulan Oktober, berada di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong tepatnya di Jalan Raya Jakarta - Bogor Km.46 Cibinong, Bogor.[3] Kedua bagian museum ini dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI.[1][4] Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1894[5] gagasan dari J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Belanda, laboratorium ini didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi.[6] Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.[6] Antara tahun 1945-1947 tempat ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor.[6] Tempat koleksi museum ini memiliki 24 ruangan koleksi dan baru ditempati pada 1997, dengan pembangunan yang didanai dari dana hibah Bank Dunia dan Jepang.[7] Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amphibi, moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan serangga.[6]
Koleksi fauna di Indonesia
Koleksi Museum Zoologi yang berada di gedung Widyasatwaloka, Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong meliputi 3,5% jumlah jenis fauna yang terdapat di Indonesia, dan dari keberagaman fauna di Indonesia hanya 0,05% contoh binatang (spesimen) yang dimiliki oleh Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.[3][8]
- Mamalia, koleksinya terdiri dari berbagai jenis binatang menyusui yang dukumpulkan dari berbagai kepulauan di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang (spesimen).[8]
- Ikan, koleksi berbagai jenis ikan terdiri dari 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000 contoh binatang.[8]
- Burung, koleksi dikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1.000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang.[8] Ruang koleksi tempat penyimpanan spesimen burung suhu udara di ruangan dipertahankan pada 22° C untuk menjaga agar koleksi tidak hancur.[7]
- Reptil dan amfibia, koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, dari 19.937 contoh binatang.[8]
- Moluska, koleksi moluska yang tersimpan tercatat 959 jenis yang dari 13.146 contoh binatang.[8]
- Serangga, merupakan kelompok binatang yang paling banyak jumlah koleksinya. Museum Zoologi Bogor merupakan tempat penyimpanan serangga terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara.[7][3] Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, dari 2.580.000 contoh binatang.[8]
- Invertebrata lain, terdiri dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang terkumpul ada 700 jenis dari 1.558 contoh binatang.[8]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b "Museum Zoologi Bogor". Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ "Museum Zoologi". Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ a b c "Profil Bidang Zoologi". Bidang Zoologi, Pusat Penelitian BIOLOGI - LIPI. Diakses tanggal 5 Mei 2014.
- ^ "Museum Zoologi Bogor". Asosiasi Museum Indonesia. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamawartakompas
- ^ a b c d "Museum Zoologi". Pemerintah Kota Bogor. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ a b c "Melihat Keunikan Koleksi Museum Zoologi Bogor". TRIBUNnews.com. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h "Museum Zoologi Bogor". Museum Indonesia. Diakses tanggal 4 Mei 2014.