Ali Sina merupakan nama samaran bagi tokoh yang yang sangat antipati terhadap agama Islam, atau dapat diklasifikasikan ke dalam Islamofobia. Tokoh ini berasal dari Iran, suatu negara yang menganut Sistem Syariat Islam secara parsial. Di Iran, Ali Sina melihat hukum yang dilakukan berdasarkan Hukum Syariat Islam. Ia berpendapat bahwa praktek-praktek tersebut sudah tidak layak lagi untuk dilakukan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Atas sikapnya ini, Ali Sina sering disebut sebagai penganut Sekularisme.

Ali Sina pergi ke Amerika dan memutuskan untuk menjadi tidak beragama atau atheis. Di sana ia dan timnya mengelola yayasan yang bernama Faith Freedom International. Faith Freedom International atau yang disingkat FFI, mengklaim telah mengungkapkan fakta yang sebenarnya tentang Islam berdasarkan bukti-bukti ilmiah Islam. Padahal apa yang telah dilakukan FFI tidak lain dari sempalan belaka. Pengambilan dalil dilakukan serampangan, seringkali dilakukan penitikberatan pada bagian yang bisa diekspos sesuai dengan kepentingannya, pemotongan beberapa ayat sehingga menghilangkan makna keseluruhan dan melahirkan kesalahan pemahaman, dan banyak penyimpangan lainnya.

Tidak lain, bahwa Ali Sina meskipun mengklaim dirinya atheis, namun sebetulnya dia berat sebelah dan argumennya pincang, dengan melakukan penghinaan besar atas Islam, di mana hal ini tidak pernah dilakukannya pada agama lain, seakan hanya satu agama yang salah dan banyak jalan untuk menuju kebenaran. Padahal justru yang demikianlah yang ambigu, kebenaran adalah satu, sementara yang lain harus dinisbikan. Namun Ali Sina tidak, Ali Sina adalah murni seorang yang sentimen terhadap Islam, dengan demikian telah merobohkan argumennya sebagai kebebasan beragama sebagaimana arti dari faith freedom, melainkan cuma anti-Islam dan bersikap sangat tidak toleran.

Pranala luar