Muawiyah bin Yazid

Khalifah Umayyah Ketiga (683-684)
Revisi sejak 8 Februari 2021 15.26 oleh A154 (bicara | kontrib)

Mu'awiyah bin Yazid (bahasa Arab: معاوية بن يزيد, translit. Mu‘āwiyah bin Yazīd; ca 664–684) atau Mu'awiyah II adalah khalifah yang menggantikan ayahnya Yazid bin Mu'awiyah sebagai khalifah Umayyah ketiga dan khalifah terakhir dari cabang Sufyani, sebutan untuk keturunan Abu Sufyan bin Harb. Dia berkuasa pada masa yang singkat pada tahun 683 sampai 684 (64 H) sebelum dia meninggal.[1]

Mu'awiyah bin Yazid
معاوية بن يزيد
Khalifah
Berkuasa683–684 M
PendahuluYazid I
PenerusMarwan I
Kelahiranca 664 CE
Bilad al-Sham
Kematianca 684 CE (aged 19–20)
Damascus, Umayyad Caliphate (present-day Syria)
WangsaUmayyah (Sufyani)
DinastiUmayyad
AyahYazid bin Mu'awiyah
AgamaIslam

Masa muda

Mu'awiyah adalah putra dari Yazid bin Mu'awiyah dan seorang ibu yang tidak diketahui dari Bani Kalb. Jati dirinya kerap dikelirukan dengan Fakhitah binti Abi Hasyim, ibu dari saudara tiri Mu'awiyah, Khalid bin Yazid.[1]

Masa kekuasaan

Mu'awiyah menjadi khalifah sepeninggal ayahnya, Yazid bin Mu'awiyah, mangkat pada tahun 683. Sebagaimana yang dilakukan Mu'awiyah bin Sufyan, Yazid juga mengumpulkan baiat pada Mu'awiyah bin Yazid saat Yazid masih hidup. Mu'awiyah bin Yazid naik tahta saat masih muda, berusia antara 17 sampai 23 tahun. Dia didukung oleh Bani Kalb, tetapi statusnya sebagai khalifah tersaingi oleh 'Abdullah bin Zubair yang juga menyatakan dirinya sebagai khalifah dari pusat kekuasaannya di Hijaz.[1]

Mu'awiyah lebih sering menghabiskan waktu di istana lantaran kesehatannya yang buruk, sehingga urusan pemerintahan diwakilkan oleh salah seorang penasihatnya yang juga menjabat sebagai Gubernur Damaskus, Adh-Dhahhak bin Qais Al-Fihri.[1] Mu'awiyah sendiri lebih tertarik untuk urusan agama daripada menangani masalah di pemerintahan.

Akhir kekuasaan dan mangkat

Terdapat perbedaan pendapat mengenai akhir kekuasaannya atau meninggalnya. Sebagian menyatakan bahwa dirinya turun tahta dan meninggal beberapa waktu setelahnya. Penyakit kuning dan pes ditengarai sebagai penyebab kematiannya. Mu'awiyah tidak meninggalkan anak dan tidak memilih penerus,[2]:577 sehingga kekuatan Umayyah sempat padam sehingga upaya perlawanan terhadap 'Abdullah bin Zubair terhenti. Beberapa daerah seperti kawasan Iraq dan Iran juga kemudian menyatakan kesetiaan pada 'Abdullah bin Zubair. Syria yang menjadi pusat kekuatan Umayyah sendiri terpecah dan sebagian gubernur dan tokohnya beralih memihak 'Abdullah bin Zubair, di antaranya adalah Adh-Dhahhak bin Qais. Sementara pengaruh Umayyah memudar, 'Abdullah bin Zubair mendapat dukungan dari kawasan Hijaz, Iraq, Iran, dan Mesir. Hal ini berlanjut sampai Marwan bin al-Hakam dilantik sebagai khalifah.[1]

Keluarga

Orangtua dan moyang

AyahYazid. Khalifah yang berkuasa pada tahun 680–683.

Ibu — seorang wanita dari Bani Kalb. Jati dirinya kerap dikelirukan dengan Fakhitah binti Hasyim, istri Yazid yang juga berasal dari Bani Kalb.

Saudara

  • Khalid. Sempat diajukan menjadi khalifah sepeninggal Mu'awiyah bin Yazid, tetapi tidak mendapat banyak dukungan lantaran usianya yang masih belia. Menaruh perhatian dalam masalah ilmu kimia.
  • 'Atikah. Seorang ulama dan ahli dalam ilmu periwayatan hadits. Menikah dengan Khalifah 'Abdul Malik bin Marwan.

Rujukan

  1. ^ a b c d e Bosworth, C.E. (1960). "Muʿāwiya II". Dalam Bearman, P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-2nd). Brill. ISBN 9789004161214. 
  2. ^ Al-Tabari. Henri Lammens, ed. Annales quos scripsit Abu Djafar Mohammed ibn Djarir at-Tabari. II. 
Muawiyah bin Yazid
Sufyani
Cabang kadet Bani Umayyah
Lahir: sekitar 664 Meninggal: sekitar 684
Jabatan Islam Sunni
Didahului oleh:
Yazid bin Mu'awiyah
Khalifah
11 November 683 – 684
juga diklaim oleh Abdullah bin Zubair mulai 683
Diteruskan oleh:
Marwan bin al-Hakam