Latar belakang

Hanya sedikit yang diketahui tentang proses kompilasi karya ini, kecuali bahwa proses tersebut mesti dilakukan sebelum masa Euastathios (abad XII M), yang kerap mengutip darinya. Di bawah judul entri “Adam" penulis leksikon ini (yang, oleh catatan pembuka, dinyatakan sebagai “oleh Suidas”) memberikan “kronologi” singkat tentang sejarah dunia, yang diakhiri dengan kematian Kaisar (Yohanes I Tzimiskes]] (975), di dalam entri Konstantinopel, para penerusnya, Basil II (976-1025) dan Konstantinus VIII (1025–1028) disebut. Karena itu, kelihatannya Suda dikompolasi pada paruh terakhir abad X M. Nas-nas yang merujuk pada Mikhael Psellus (akhir abad XI M) dianggap sebagai interpolasi kemudian.

Kitab ini memuat sejumlah besar kutipan dari para penulis purba; skolium-skolium tentang Aristofanes, Homeros, Sophokles, dan Thukydides juga banyak digunakan. Menurut penulis, catatan-catatan biografis disarikan dari Onomatologion atau Pinax karya Hesykhius dari Miletus; sumber-sumber lain merupakan kutipan dari Konstantinus VII Porphyrogenitus, riwayat Georgius Monakhus, sejumlah biografi karya Diogenes Laertius dan karya-karya Athenaeus dan Philostratus.

Karya ini membahas topik-topik alkitabiah selain juga topik pagan; dari sini bisa disimpulkan bahwa penulisnya merupakan seorang Kristen. Sebuah catatan pembuka memberikan daftar kamus yang menjadi sumber bagi kompilasi bagian leksikal, bersama dengan nama para penulisnya. Walaupun karya ini tak bersifat kritis dan kemungkinan banyak menerima interpolasi/penambahan dan nilai dari masing-masing artikel sangat berbeda-beda, karya ini memuat banyak informasi tentang sejarah dan kehidupan purba.

Suda memiliki paralel Islami yang nyaris sezaman, yaitu Kitab al-Fehrest karya Ibn al-Nadim.

Pengorganisasian

Leksikon ini disusun secara alfabetis dengan sejumlah penyimpangan kecil. Mengikuti sebuah sistem (yang dulu lazim ditemukan di dalam banyak bahasa) yang disebut sebagai antistoikhia (ἀντιστοιχία); artinya,artikel-artikel disusun berdasarkan huruf-huruf depannya secara fonetis, mengikuti bunyi (tentu saja dalam pelafalan abad kesepuluh, yang serupa dengan pelafalan bahasa Yunani modern). Sebagai contoh, kata-kata yang diawali huruf-huruf alfa-iota ditempatkan setelah kata-kata yang diawali epsilon; eta-iota setelah zeta, omega setelah omicron, dan seterusnya. Sistem ini tak sulit dipelajari dan diingat, tetapi di dalam sejumlah edisi modern (Immanuel Bekker), karya ini disusun ulang secara alfabetis.

Sumber-sumber

Pranala luar

  • Suda On Line. Sebuah edisi daring dari edisi Adler sedang diterjemahkan dan diberikan komentar oleh sejumlah editor terdaftar secara kontinu. "Tujuan dari Suda On Line adalah membuka kubu informasi ini melalui sebuah basis data dengan enkode XML, berpencarian kata kunci, dan bisa diakses bebas, yang dilengkapi dengan sejumlah terjemahan, anotasi, bibliografi, dan tautan-tautan yang dibuat secara otomatis ke sejumlah sumber elektronik lainnya yang juga penting."