Vale Indonesia

perusahaan asal Indonesia

PT Vale Indonesia Tbk (disingkat PT Vale) - IDX: INCO, merupakan perusahan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi yang beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. PT Vale merupakan bagian dari Vale, perusahaan multitambang asal Brasil.

PT Vale Indonesia Tbk
Publik (IDX: INCO)
IndustriPertambangan
Didirikan25 Juli 1968
Kantor pusatThe Energy Building
Jl. Jend. Sudirman kav. 52 – 53
Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Nico Kanter, Direktur Utama
ProdukNikel[1]
PendapatanKenaikan USD 776.9 million (2018)
Kenaikan USD 60.512 million (2018)
Total asetKenaikan USD 2.202 billion (2018)
Total ekuitasKenaikan USD 1.883 billion (2018)
Karyawan
3,092 (FY 2018)
Situs webPT Vale Indonesia Tbk

PT Vale menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Volume produksi nikel PT Vale rata-rata mencapai 75.000 metrik ton per tahunnya. PT Vale menggunakan teknologi pyrometalurgi atau teknik smelting.

PT Vale merupakan perusahaan tambang penanaman modal asing (PMA) dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamendemen pada 17 Oktober 2014[2] dan berlaku hingga 28 Desember 2025. Salah satu poin regenosiasi adalah pengurangan wilayah Kontrak Karya dari sebelumnya seluas 190.510 hektar menjadi 118.435 hektar.

Selanjutnya, pada Maret 2017, PT Vale melepaskan wilayah seluas 418 hektar yang digunakan oleh pemerintah daerah sebagai kawasan terpadu mandiri. Dengan demikian, luas wilayah operasi PT Vale saat ini adalah 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).

Nikel yang dihasilkan PT Vale diimpor atau dijual seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut.

Program Keberlanjutan

Dalam bisnis dan operasinya, PT Vale mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik tambang yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sosial.

PT Vale memiliki tiga PLTA yakni PLTA Larona 165 MW (beroperasi 1979), PLTA Balambano 110 MW (1999) dan PLTA Karebbe 90 MW (2011). Dengan demikian 38% konsumsi energi operasional PT Vale bersumber dari energi terbarukan. Keberadaan PLTA tersebut juga mampu mereduksi rata-rata emisi karbon sebesar 500.000 ton CO2eq per tahunnya.

PT Vale juga mengintegrasikan antara pembukaan lahan tambang dengan reklamasi (pemulihan lahan) dan rehabilitasi (penanaman kembali). Untuk kebutuhan tersebut dibangun kebun bibit modern (nursery) seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi sebanyak 700.000 bibit (termasuk tanaman asli setempat dan tanaman endemik) setiap tahun. Nursery telah beroperasi sejak April 2006.

Pada tahun 2018, PT Vale berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development untuk menyusun dan menerbitkan Dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversiti Berkelanjutan.

Aspek pengolahan limbah juga menjadi perhatian. Dari hasil pengukuran kadar limbah cair di Danau Matano dan Danau Mahalona di Blok Sorowako berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. PT Vale menginvestasikan jutaan dollar untuk membangun 80 kolam pengendapan dan fasilitas pengolahan air limbah berteknologi Lamella Gravity Settler yang merupakan pertama di industri pertambangan di Indonesia.

Di aspek sosial, PT Vale mewujudkan perannya sebagai katalis pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan. Menjalankan program pemberdayaan berbasis jangka panjang (berkelanjutan), kemitraan tiga pilar (Pemerintah, Perusahaan, dan masyarakat), dan mengutamakan akuntabilitas serta transparansi.

Juga menerapkan good corporate governance (GCG) yang mengedepankan keterbukaan dan transparansi untuk menghindarkan bisnis dari risiko korupsi dan suap. Seluruh karyawan PT Vale telah mengikuti sosialisasi dan pelatihan Anti-Bribery and Corruption (ABC). PT Vale menyusun manual antikorupsi yang bersifat mengikat di lingkup internal Perusahaan maupun rekanan. Sejak 1 Januari 2016, PT Vale membuka saluran pelaporan independen, Vale Whistleblower Channel (VWC), yakni layanan pelaporan yang dikelola secara mandiri dan professional oleh perusahaan penyedia layanan pelaporan pelanggaran di Indonesia. VWC terhubung langsung ke Bagian Kode Etik dan Perilaku Vale S.A. VWC menjadi kanal pelaporan dugaan terjadinya penyelewengan, kecurangan, maupun pelanggaran kebijakan Perusahaan. Pelaporan dapat dilakukan melalui saluran telepon bebas pulsa di 0 800 100 2233, Faksimili +62 21 2993 8456, surat elektronik [[1]], surat yang dikirim ke PO Box 3035, JKP 10030 atau SMS ke +62 812 80400622. Untuk melakukan pelaporan Anda dapat mengunduh formulir di http://valewhistleblowerchannel.tipoffs.Info

Sejarah

1968 Penandatangan Kontrak Karya.

1973 Awal pembangunan pabrik pengolahan nikel Sorowako.

1977 Peresmian fasilitas penambangan dan pabrik pengolahan nikel oleh Presiden Soeharto.

1978 Produksi nikel komersial perdana sekaligus pengiriman ke Jepang.

1990 Divestasi perdana PT Vale. PT Vale mengadakan penawaran umum perdana (IPO) 21,18% sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dan terdaftar sebagai INCO pada 16 Mei 1990.

1996 Renegosiasi Kontrak Karya. Masa operasi diperpanjang hingga 2025.

2006 Kebun persemaian tanaman modern (nursery) yang berada di Blok Sorowako dioperasikan. Kebun ini mampu memproduksi 700.000 bibit tanaman (termasuk tanaman endemis dan lokal) untuk mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang.

2011 Pemegang saham menyetujui perubahan nama dari PT INCO menjadi PT Vale Indonesia Tbk[3]. PLTA Karebbe beroperasi.

2014 Pemerintah Indonesia dan PT Vale menandatangani amandemen Kontrak Karya[4].

2015 Rekor produksi tertinggi mencapai 81.200 metrik ton. PT Vale mengintroduksi budidaya beras organik di wilayah pemberdayaannya di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan[5].

2018 Rekor 17,4 juta jam kerja bebas dari kecelakaan/zero lost time injury periode 5 April 2017 – 5 April 2018.

2019 PT Vale meraih predikat PROPER Hijau dari KLHK.

2020 Divestasi 20% saham kepada Pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium atau MIND ID[6].

Pranala luar

  1. ^ http://www.vale.com/indonesia/BH/aboutvale/at-a-glance/Pages/default.aspx
  2. ^ https://katadata.co.id/arsip/finansial/5e9a5733802e5/pemerintah-tandatangani-amandemen-kontrak-karya-dengan-vale
  3. ^ https://bisnis.tempo.co/read/358500/inco-berganti-nama-menjadi-vale-indonesia
  4. ^ https://katadata.co.id/arsip/finansial/5e9a5733802e5/pemerintah-tandatangani-amandemen-kontrak-karya-dengan-vale
  5. ^ https://makassar.tribunnews.com/2015/03/05/pt-vale-latih-petani-luwu-timur-cara-bertani-ramah-lingkungan
  6. ^ https://money.kompas.com/read/2020/10/07/212200026/vale-rampungkan-transaksi-divestasi-dengan-inalum