Yodel
Yodel (bahasa Jerman: Jodeln) adalah suatu bentuk nyanyian yang melibatkan perubahan tinggi nada yang cepat dan berulang antara suara dada yang rendah dengan falseto yang tinggi. Yodel telah lama menjadi tradisi pedesaan di kawasan Pegunungan Alpen di Eropa, dan mulai menjadi terkenal pada dasawarsa 1830-an.
Latar belakang
Para sejarawan sepakat bahwa teknik ini digunakan di kawasan Alpen Tengah sebagai suatu bentuk komunikasi antar kampung di kawasan bergunung-gunung. Catatan sejarah terawal mengenai nyanyian ini berasal dari tahun 1545, yang menggambarkan nyanyian ini sebagai "panggilan seorang penggembala sapi dari Appenzell".[1][2]
Nyanyian yodel masih menjadi bagian dari musik rakyat (Volksmusik) di Swiss, Austria, dan Jerman selatan (termasuk juga imigran Amish di Amerika Serikat), dan mereka masih melestarikan tradisi tersebut sehingga kini.[3]
Rujukan
- ^ Ling, Jan (1997). A history of European folk music. University Rochester Press. hlm. 32. ISBN 978-1-878822-77-2
- ^ "Will there be Yodeling in Heaven?". Wfmu.org. Diakses tanggal 2012-09-24.
- ^ Chad L. Thompson: Yodeling of the Indiana Swiss Amish in Anthropological Linguistics Vol. 38, No. 3 (Fall, 1996), hlm. 495-520
Pranala luar
Media tentang Yodeling di Wikimedia Commons
- Abbott, Lynn; Seroff, Doug (1993). "America's Blue Yodel". Musical Traditions. No. 11.
- Plantenga, Bart (2004). Yodel-Ay-Ee-Oooo: The secret history of yodeling around the world. New York, NY: Routledge. ISBN 0-415-93990-9. – from Switzerland to the avant-garde, an exhaustive survey of the field.
- Cannon, Hal (5 December 2010). "Who Were the Cowboys Behind 'Cowboy Songs'?". NPR Music (audio). National Public Radio.
- Wise, Timothy (2013). From the Mountains to the Prairies and Beyond the Pale: American yodeling on early recordings (PDF). Manchester, UK: University of Salford. Diakses tanggal 7 April 2018.